Kamis, 12 September 2024

Mengenal Diri




Hidup kadangkala lebih mudah tanpa rencana dan juga keinginan. Hidup kadangkala lebih mudah jika mengalir apa adanya. Spontanitas, mengerjakan yang harus dikerjakan. Hidup bukanlah milik kita, tapi milik sang raja maha raja yaitu khalik yang telah menciptakan hidup itu sendiri. Kita sering meratapi hidup yang tidak sesuai dengan keinginan tapi lupa bersyukur atas berkah yang selayaknya kita terima. Sering sekali kita memohon sesuatu namun lupa bersyukur setelah mendapatkannya. 

Mengapa hal itu terjadi kepada kebanyakan manusia. Apakah itu pertanda kita tidak mengetahui apa yang selayaknya kita terima. Atau bahkan kita tidak pernah bersyukur? Entahlah, yang pasti kita hidup tanpa kesadaran. Kesadaran yang seharusnya kita pahami adalah kita ini dilahirkan ke dunia sebagai seorang hamba. Hamba yang taat dan patuh atas segala kehendak sang maha pencipta. Namun, kesadaran itu tidak dapat terealisasikan dalam hidup sehingga membuat kita tersesat dalam kesadaran. 

Hidup adalah layaknya sebuah perjalanan, dan perjalanan itu sendiri adalah proses pengalaman yang terus melengkapi bagaikan sebuah puzzle kehidupan yang lengkap. Kehidupan yang sehari-hari kita jalani menciptakan berbagai perasaan dan pengalaman yang memberikan pemahaman akan kehidupan yang sebenarnya. Tuhan sendiri menciptakan kita sebagai makhluk-Nya agar kita dapat mengenal Nya. Dan cara mengenal Tuhan adalah dengan mengenal diri kita sendiri. 

Mengetahui potensi diri, kelebihan dan kekurangan dengan mengenal diri kita akan tau tujuan hidup, yaitu mengerahkan segala kekuatan untuk melaksanakan kebaktian pada Tuhan dengan berbagi kebermanfaatan kepada sesama. Karena Rasulullah telah bersabda "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat pada manusia".

Cara mengenal diri adalah dengan cara mencoba atau mengalami berbagai hal yang kita sukai dan kita mampu melakukannya. 

Rabu, 11 September 2024

Pengalaman adalah Guru Terbaik




Merasakan apa yang dirasakan oleh para penyintas schizophrenia merupakan anugrah bagi aku pribadi. Dua hari di Lhokseumawe dan enam hari di Medan, sudah cukup bagiku merasakan bagaimana rasanya halusinasi. 

Alhamdulillah, aku cepat mendapatkan penanganan profesional (psikiater) aku minum obat untuk menetralisir pikiran yang terlalu aktif sehingga aku tidak bisa tidur. 

Sewaktu pertama minum obat nyaris satu hari satu malam aku bangun. Sewaktu sebelum minum obat aku aktif berbicara apapun yang ada dipikiranku, aku berjalan terus tanpa tujuan dan tidak memikirkan anak. 

Alhamdulillah, saat ini aku ingin membagikan pengalaman yang pernah aku alami bagi teman-teman mana tau ada yang membutuhkan. 

Aku adalah anak kedua dari lima bersaudara yang semuanya anak perempuan. Alhamdulillah kami sekeluarga hidup berkecukupan, meskipun tidak berlebihan semua kebutuhan tercukupi oleh orang tua. 

Dalam pergaulan sejak kecil aku senang bergaul dengan anak laki-laki daripada perempuan karena menurut ku laki-laki ga ribet dan ga baperan beda dengan anak perempuan. 

Namun, meskipun temanku kebanyakan laki-laki aku tidak pernah pacaran hingga akhirnya tepat diusia 23 ada yang suka dengan aku aku pun suka, akhirnya setelah sering berinteraksi lewat media komunikasi HP aku minta untuk menikah, namun karena alasan belum bekerja dia tidak mau menikah. 

Nah, hal ini membuat aku kecewa luar biasa. Awalnya aku kira itu hanya cinta monyet ternyata tidak. Ini adalah penyebab pertama aku depresi. 

Singkat cerita setelah berkenalan dengan beberapa orang untuk menikah aku diperkenalkan teman dengan suamiku saat ini yang seorang anak tunggal. Nah, penting untuk teman-teman ketahui kepemilikan orang tua yang memiliki anak tunggal itu sangat kuat sekali. Tidak jarang kehadiran seorang istri akan menjadi bumerang bagi mertua, karena merasa anak satu-satunya diambil orang. 

Disini kerjasama seorang suami harus benar-benar ektra untuk menjaga kestabilan emosi baik istri maupun ibunya sebagai orang tua tunggal yang tinggal dalam satu atap. Konflik antara menantu dan mertua kadang tak terelakkan ketika mereka tinggal bersama. Namun kadang kondisi membuat kita tidak bisa memilih sehingga tekanan batin hari demi hari makin membuncah. 

Selain faktor mertua, suami juga ambil andil terhadap depresi yang dihadapi seorang istri. Tentunya sebelum menikah seorang istri memiliki banyak rencana dan cita-cita namun karena alasan anak tidak jarang harapan sering kandas ditengah jalan dan itu juga membuat tekanan yang tak terelakkan. Belum lagi alasan lainnya yang membuat hati tidak menerima. 

Sebab-sebabnya bersatu sehingga diibaratkan data sinyal internet pada kabel data, datanya terlalu besar sedangkan kabelnya terlalu kecil sehingga terjadi kemacetan, begitu juga saraf yang ada diotak kita. Kemacetan pada neurotransmitter akan jim ketika kita begitu aktif berfikir dan tidak menerima kenyataan yang ada. 

Akibatnya gangguan tidur atau sering disebut insomia. Setelah itu terjadi jangan segan-segan untuk mencari pertolongan profesional seperti psikiater atau psikolog untuk mendapatkan solusi. 



Selasa, 10 September 2024

Sehat Mental


Kesehatan mental tidak jauh berharganya dari kesehatan jasmani. Allah telah menciptakan segalanya secara berpasang-pasangan, itulah keseimbangan. Pelajaran penting dari pengalaman hidup adalah penerimaan. Kita tidak akan dapat merasakan kebahagiaan jika belum pernah merasakan penderitaan. 

Begitu pun kesehatan yang sangat berharga dan mahal tidak akan kita syukuri jika kita pernah merasakan sakit. Semua kondisi baik itu kebahagiaan, penderitaan, kondisi sehat, kondisi sakit, semuanya merupakan anugrah dari Allah. 

Kesehatan fisik begitu berharga agar kita dapat mengerjakan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah dan aktivitas lainnya. Kesehatan mental pun tidak jauh berbeda. Kesehatan mental biasanya menyerang jiwa, pikiran dan emosi yang dapat dilihat dari perubahan perilaku. 

Salah satu cara menjaga kesehatan jiwa adalah penerimaan atas segala kondisi hidup yang kita hadapi.