Sabtu, 14 Desember 2019

Comunication Skill


Communication Skill



Dalam hal ini komunikasi produktif merupakan inti dari hubungan kita baik ke sesama manusia maupun kepada sang pencipta. Sering kali kita lihat perselisihan ditenggarai kesalahan dalam berkomunikasi. Komunikasi bukan hanya sedekar percakapan unsich. Secara bahasa komunikasi adalah cara kita dalam menyampaikan informasi dari comunican ke comunicator melalui suatu media.

Kemampuan untuk saling memahami adalah dasar dari keahlian berkomunikasi.
1. Kemampuan dasar yang diberikan Allah kepada manusia
2. Mempunyai kepercayaan diri untuk menyampaikan apa yang anda pikirkan
- postur tubuh
- ingat momentumnya
- jaga self talk kita
3. Elemen komunikasi
- kata-kata /kalimat.                 7%
- intonasi.                                38%
- fisiologis (bahasa tubuh)    55%


Represantional System
Visiual.                                      Seeing
Audiotory.                                  Hearing
Kinestetic.                                  Feeling
Olfactory.                                    Smelling
Gustatory.                                   Tasting


V-isual

Selalu kelihat keatas saat berbicara

A-uditory

Mata ke kanan ke kiri saat berbicara

K-inestetic

Dengan menyentuh dan meraba

Lihat
Jelas
Muncul
Melihat
Terlihat
Gambar
Jelas
Menonton
Menceritakan
Harmoni
Gema
Bersenandung
Keheningan
Gambar keras
Dengarkan
Mendengar
Sentuhan
Merebut
Menjangkau
Merasa
Menangkap
Kesan
Menggosok
Bersantai

Bahasa tubuh dan gaya bicara
Visual  : gerakan tubuh bagian atas dan kalau berjalan cepat serba buru-buru
                Gaya bicara tinggi dan cenderung cerewet
Auditory: gerakan tengah sekitar pinggang atau perut, kalau berjalan lambat, tenang dan pasti
                Gaya bicara cenderung berayun dan berirama, selalu ada terkait mendengar, gaduh, sunyi, gemerincing/menurut pandangan saya
Kinestetik : gerakan tubuh lebih banyak dibawah agak gemulai dan kalau berjalan cenderung melambai
                     Gaya bicara sangat dalam dan berat dan di setiap bicara selalu terselip kata-kata merasa, memahami, meraba.....

Jumat, 13 Desember 2019

Games Pola

Games pola


Setiap kesuksesan ada polanya. Dalam ice breaking kali ini kami belajar bagaimana menebak pola yang diberikan coach tanpa ada aba-aba atau klu sama sekali. Kami harus menebak hingga pola yang kami buat sama dengan pola yang dibuat oleh coach. Di permainan atau game ini di komandai oleh coach Wahyudi. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar kami bersyukur dapat memecahkan tantangan yang diberikan oleh para coach Imuts.
Awalnya memang susah. Tadinya kami belum memiliki ilmu apa yang diharapkan oleh Coach. Lalu, dengan melihat dan mencoba permainan kami sudah mulai mencari rumus atau pola yang ada dikertas yang dioegang oleh coach Wahyudi. Pada permainan ini kami dibagi dua kelompok, dan masing-masing kelompok mencoba mengalihkan perhatian satu sama lain agar kelompoknya menjadi pemenang
Saling serang menyerang juga terjadi pada permainan ini. Sangat seru dan penasaran untuk menebak pola yang diberikan coach. Untuk materi ini agak santai dan leluasa karena materi yang diberikan dalam bentuk permainan atau games. Ssya mengingat setahun yang lalu saya pernah mengikuti training Pola Pertolongan Allah (PPA) yang harus membayar beberapa nominal.









Dalam training tersebut kami diajarkan banyak hal. Salah satunya ada lima pola yang dapat kita lakukan untuk memperoleh pertolongan Allah, yaitu:
1. Niat yang kuat lurus murni
2. Ikhtiar Iman Maksimal
3. Husnudzan
4. Bersyukur secara total
5. Buka semua pintu rezeki

Selain pola ada juga diberikan kunci-kuncinya, yaitu:
1. Yakin
2. Khusyuk
3. Ikhlas
4. Sabar
5. Pasrah
Selain PPA saya juga sering mendapatkan pencerahan ketika membaca banyak buku motivasi dan menonton siaran motivasi. Sesungguhnya semua orang dapat meraih kesuksesan yang sama tidak peduli latarbelakang, jenis kelamin, pendidikan, suku, agama dan ras. Dengan menggunakan rumus, resep, pola dan apapun namanya kita pasti sukses.
Mindset atau pola pikir benar maka tindakannya akan benar, ketika tindakan benar maka Insya Allah akan menghasilkan kesuksesan seperti yang diharapkan. Di dunia ini, alam semesta memiliki hukum causalitas atau sebab akibat. Artinya kesuksesan seorang tidak terjadi begitu saja secara serta merta. Semua ada sebab dan akibat. Ibarat pepatah bilang apa yang kamu tanam itulah yang kelak kamu tuai.
Selain itu ada namanya hukum gravitasi, apapun benda yang kita lempar keatas akan jatuh ke tanah. Artinya apapun yang kita berikan akan kembali kepada diri kita sendiri. Apabila kita memberikan kebaikan maka kebaikan itu balik ke diri kita dan apabila kita memberikan keburukan, sesungguhnya keburukan itu kembali kepada diri kita sendiri. Sunnahtullah ini akan senantiasa berlaku hingga hari kiamat kelak.
Dengan mengetahui hukum-hukum di alam semesta membuat kita semakin yakin akan janji-janji yang diberikan oleh sang Pencipta Semesta. Kita akan yakin dalam menjalani kehidupan karena semua sudah ada aturannya. Kalau kita tidak mengikuti aturan tersebut maka tunggulah kehancuran yang akan segera kita terima cepat ataupun lambat.
Saat ini sangat banyak pelatihan atau training yang memberikan berbagai tips dan triks untuk meraih kesuksesan. Banyak yang sukses namun tidak sedikit juga yang zonk. Itu semua kembali kepada pelaku yang mau atau tidak dalam bertindak. Nadiem yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan pernah mengatakan "orang lain dapat mencuri idemu tapi tidak tindakanmu".

Model Bisnis Canvas

Model Bisnis Canvas



Untuk materi ini saya baru pertama kali mendapatnya di acara Bootcamp ini. Dengan menggunakan fitur ini diharapkan bisnis kita dapat berjalan sesuai dengan visi misi dan goal atau tujuan yang telah kita tetapkan sebelum kita menjalankan usaha dengan profesional.

Tentu ini jarang dilakukan oleh usaha rumahan atau UMKM. Ada 9 kolom yang harus kita isi, yaitu:
1. Customer segmen
2. Value proposition
3. Channels
4. Customer relationship
5. Revenue Stream
6. Key Resourses
7. Key Activities
8. Key Partners
9. Cost Structure

Adapun Fungsi dari Bisnis Model Canvas diantaranya adalah
1. Salah satu alat membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau akan kita jalankan
2. Dengan tools ini kita seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita.
Dengan demikian kita bisa melihat gambaran utuh yang sangat membantu  dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar bisnis kita.
3. Dengan menevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jauh lebih mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Dream Board

Dream Board





Materi kali ini kami ditugaskan untuk mengimajinasikan sebuah impian kesuksesan yang telah kami tuliskan pada lembar visi misi. Dalam kehidupan kita harus ada keseimbangan antara kerja/usaha dan Refresing, antara keluarga dan sosial, antara pendapatan dan donasi, antara kebutuhan spiritual dan rasional, antara tabungan dan investasi. Semua keseimbangan dituliskan dalam sebuah impian. Saya saya gambarkan saya dapat menjalani ibadah haji dan umroh. Miliki pabrik roti yang beroperasi selama non stop 24 jam.

Memiliki panti asuhan, panti sosial dan lembaga donasi lainnya. Memiliki sebuah rumah yang nyaman untuk keluarga besar, memiliki sebuah mobil yang mendukung mobilitas. Memiliki lembaga pendidikan baik formal dan nonformal. Semua itu dengan jelas tergambarkan dalam papan impian. Dengan menempelkan papan impian tersebut diharapkan gambar-gambar tersebut terekam dan masuk ke alam bawah sadar. Dan diharapkan impian-impian yang telah digambarkan dalam terwujud dalam kehidupan sehari-hari nantinya.

Alhamdulillah sewaktu kuliah semester tiga saya sempat mendapatkan materi ini sewaktu menjadi MC anak baru. Jadi untuk leting 2004 mendapat kesempatan training Motivasi dari TRUSCO yang berpusat di Jakarta pada saat itu. Dan kami yang leting 2003 tidak mendapatkannya. Namun, karena pad saat itu saya kebetulan jadi MC saya minta izin untuk mengikuti training tersebut hingga selesai.

Pada saat itu tahun 2004 saya sudah menuliskan peta mimpi saya. Dan Alhamdulillah banyak yang sudah terealisasikan walau kadang tahunnya meleset. Misalnya target menikah di usia 25 tahun tenyata saya menikah di usia hampir 29 tahun.

Dan saat ditahun 2019 saat usia saya 36 tahun saya kembali lagi mendapatkan chalange untuk membuat dreamboard kembali. Sekitar 15 tahun telah berlalu namun semangat saya tidak luntur. Hanya saja saat ini status saya tidak seperti di tahun 2004 yang bebas tanpa harus memikirkan suami dan anak. Saat ini posisi saya sebagai ibu rumah tangga mimpi saya adalah terikat bersatu bahagia dalam kesatuan yang bernama keluarga.

Kalau dulu saya merasa berjuang sendiri, dan jauh dari keluarga. Saya sering menangis mehanan rindu pada kedua orangtua, kakak, adik dan keluarga besar. Secara saya sejak 2003 merantau ke Banda Aceh dan 2012 ikut suami ke Sumatra Utara. Artinya saya memiki hanya 20 tahun waktu intens dengan keluarga besar. Setelah itu saya meluncur bak anak panah yang tak kembali ke busurnya.

Begitulah ibarat seorang anak yang digambarkan oleh Rasulullah. Dan itu menjadi pelajaran yang beharga bagi saya. Saya tidak mau jauh lagi dari keluarga inti saya yaitu suami dan terutama anak. Karena saya dapat merasakan cepatnya waktu berlalu. Dan saya tidak ingin kehilangan waktu emas bersama mereka.

Oleh karena itu kegiatan usaha saya dan suami yang berbasis dirumah merupakan hal yang sangat saya syukuri. Kami daapt sepanjang waktu dapat menghabiskan waktu bersama. Dan saya bertekad untuk mengembangkan usaha ini agar dapat berjalan dengan sistem yang baik. Yang kelak keberadaan saya bukan merupakan keharusan dalam menjalankan usaha ini.
Sering kita mendengarkan usahanya jalan, pengusaha jalan-jalan.

Tentu hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan yang dapat serta merta kita lakukan. Semua itu membutuhkan proses panjang dan keseriusan dalam mendapatkannya. Semoga Allah menyaksikan perjuangan saya, dan memberikan pertolonganNya terhadap apa-apa yang sudah saya usahakan.

Creative Digital

Creative Digital





Materi ini disampaikan oleh coach Wahyu Blahe sebagai seorang pakar di dunia internet marketing. Saya pertama kali bertemu dengan coach wahyu pada tahun 2018 di kantor RKB Lubuk Pakam. Pada saat itu coach Wahyu mengajarkan materi Google Bisnisku. Saat itu saat juga kebetulan sudah ada website dari googe, yaitu www.yuliahomebakery.business.site.

Pada saat yang sama saya bertemu kak Devi Drea yang telah memberikan informasi tentang WUDS.
Berbicara digital marketing bararti berbicara tentang internet. Digital yang dimaksud adalah teknologi informasi dengan menggunakan jaringan internet yang dapat menghubungkan kita dengan jutaan orang melalui media internet, dari berbagai belahan dunia.

Selain website, media sosial sangat powerfull dijadikan sebagai media promosi diera terbuka saat ini. Akses informasi sangat mudah diakses oleh semua orang dengan modal kuota internet baik melalui laptop, tab maupun gedget di genggaman tangan. Semua kemudahan ini menjadi pasar yang tadinya offline kini berubah menjadi online.

Artinya kita dapat membuka usaha tanpa harus ada tempat khusus. Yang penting kita ada produk, dan otomatis langsung bisa kita pasarkan. Begitu bamyak media transportasi online di era digital saat ini yang memudahkan UMKM untuk eksis meskipun dengan modal terbatas.

Akhir Juli 2019 kemarin saya baru saja meminta bantuan teman untuk membuatkan Website dengan sejumlah nominal. Biaya itu diperuntukkan selain biaya pembuatan website dan juga biaya domain dan hosting selama satu tahun.
Coach Wahyu Blahe yang seorang guru  SEO sedikit banyak juga mengajarkan kami Search Engine Optimilization (SEO).

Ditahun 2018 saya juga sering ikut kelas gapura digital untuk belajar internet marketing. Karena saya selain menyukai komputer, saya juga menyadari saat ini merupakan era digital. Mau tidak mau sebagai pengusaha kita harus terintegrasi didalamnya.

Seperti kita kehahui bersama fenomena banyaknya usaha offline yang gulung tikar karena keagresifan pengusaha online yang semakin menggurita.

Dipendampingan wirausaha unggulan bank Indonesia juga sangat di tekankan agar kami dapat masuk ke dalam bisnis online. Usaha Online tidak perlu toko yang strategis ditengah kota yang biasa sewanya sangat fantastis. Biaya sewa yang begitu besar saat ini dapat dialokasikan untuk modal.

Dengan adanya media sosial banyak bermunculan pengusaha-pengusaha baru yang hanya dengan memiliki ide usaha mereka bisa langsung buka usaha. Saya merupakan salah seorang dari pengusaha yang berawal dari media sosial.

Namun, banyak juga diantara pengusaha online yang tidak berjalan lama. Hal tersebut terjadi karena kurang kuatnya motivasi awal dalam menjalankan bisnis tersebut.

Saya juga pernah ikut kursus Online,  Sekolah Bisnis Online seharga 400 ribu rupiah. Disana kita juga banyak diajarkan tentang bisnis online. SBO yang di gawangi oleh Muri Handayani penulis buku emak-emak jago jualan, juga owner bisnis hijab yang sudah sukses di dunia Online.

Banyak yang telah saya investasikan dalam menjalani usaha ini. Walaupun terlihat lambat saya dengan pasti terus menyusun strategi agar usaha ini dapat benar-benar berjalan sesuai sistem yang akan saya susun nantinya. Saat ini saya mempunyai website www.yuliahomebakery.com dan blog www.yuliahomebakery.blogspot.com .

Selain itu saya juga sudah memiliki media sosil untuk usaha yaitu www.facebook.com/Yuliahomebakery selain facebook pribadi. Dan juga media instagram untuk usaha www.instagram.com/yuliahomebakry. Selain itu saya juga sudah mempunyai channel youtube, www.youtube.com/yuliasafitri.

Walau begitu masih banyak PR yang saya miliki untuk mengoptimalkan dari keberadaan media sosial dan internet marketing ke depannya. Semoga saja di pendampingan nanti saya dapat mempelajari lebih baik lagi mengenai Digital marketing.

Kamis, 12 Desember 2019

Mental Block

Mental Block





Ini adalah materi yang sangat saya nanti-nantikan. Mental block merupakan musuh sesungguhnya. Sebagai seorang manusia paripurna kita dibekali akal budi okeh sang pencipta. Manusia berfikir sesuai dengan apa yang dia yakini dan percayai dari berbagai sumber informasi. Saat ini di dunia yang benar-benar inklusif terhadap berbagai informasi sangat penting untuk memilih dan memilah.

Informasi yang salah membuat kita salah dalam memandang dunia ini. Dalam materi ini yang disampaikan oleh coach Marioto dikatakan label yang sering orang berikan pada kita lambat laun akan menjadikan diri kita seperti label yang diberikan.

Sewaktu masih kecil dulu saya pernah membaca sebuah cerita, seekor elang yang dipelihara oleh seekor ayam. Alkisah ada sebutir telur yang terdampar ditengah kawanan ayam. Lalu telur itu dierami oleh seekor ayam hingga akhirnya telur elang itu menetas.

Anak elang itu hidup dan bergaul dengan para ayam, hingga akhirnya dia melihat seekor elang. " wah, enak sekali bisa terbang seperti burung itu" serunya kepada teman-temannya para ayam. " sadar, lamu hanya seekor ayam" kata seekor ayam mencoba meyakinkan ketidak mampuannya untuk terbang.

Dari sepenggal cerita diatas menggambarkan mental block dapat terbentuk dari orang-orang yang ada disekitar kita. Padahal sesungguhnya kekuatan dan kemampuan yang diberikan kepada kita cukup luar biasa kalau kita mau mengoptimalkannya. Manusia hanya butuh keyakinan, ketekunan dalam berlatih sehingga kita menjadi seorang ahli di bidang yang kita inginkan.
Seorang tokoh pernah membuat penelitian terhadap seorang pilot, dan dia mendapatkan kesimpulan. Untuk menjadi seorang ahli seseorang membutuhkan waktu 10.000jam dalam berlatih. Artinya jika dia berlatih dalam waktu tiga jam perhari, maka dia membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk menjadi ahli.

Contoh lain kemampuan manusia diluar batas dapat kita lihat saat orang mau menyelamatkan dirinya. Ketika tsunami terjadi saya sering mendengar kisah teman-teman secara langsung yang mengalami peristiwa tersebut. Dari cerita mereka ada yang mengatakan bahwa mereka sanggup lari dan memanjat pohon kelapa tanpa alat. Ada yang memanjat rumah hingga keatas loteng, ada yang melompat tinggi diluar batas kemampuan sehari-hari.

Saya sering melihat video para atlet yang sunggu luar biasa. Pertanyaannya, mengapa mereka bisa keren seperti itu? Karena mereka meyakini kemampuan yang mereka miliki dan mereka berlatih dengan sungguh sehingga mereka menciptakan prestasi yang bukan saja membanggakan diri, keluarga dan tim. Mereka juga membanggakan negera yang mereka wakili.

Kalau mereka saja bisa, kita sebagai wirausaha juga bisa sukses sesuai visi misi yang telah kita torehkan. Tinggal keyakinan dan ketekunan yang dapat menghasilkan mimpi terwujud sesuai alam fikir kita. Maka dari itu berhati-hatilah dalam berfikir karena kekuatan fikiran dapat terkoneksi langsung dengan alam semesta

Rabu, 11 Desember 2019

UMKM

UsahaMenengah Kecil Mikro (UMKM) 







Tentu banyak orang yang berminat menjadi seorang pengusaha. Namun lebih banyak mereka yang berhenti diposisi hanya ingin saja. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara memulainya. Ada yang memikirkan modal untuk usaha padahal mereka belum tau mau usaha seperti apa. Ada yang sama sekali tidak ada ide dalam memilih usaha. Ada yang takut kalau-kalau usaha yang dijalankan nantinya akan tidak laku atau bangkrut.


Artinya mindset atau pola pikir yang kurang tepat menjadikan mereka tidak memiliki keberanian untuk mengeksekusi. Padahal usaha adalah kegiatan sama dengan pekerjaan lainnya. Bedanya hanya kita sebagai pemilik usaha harus bertanggung jawab terhadap jalannya usaha yang kita miliki dan siap untuk belajar dalam membenahinya sehingga dapat berjalan sebagaimana semestinya.
Pengertian dari UMKM sendiri menurut kamus Indonesia adalah usaha yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Banyak usaha-usaha profit hari ini yang bukan hanya berada di Indonesia namun juga yang berada di segala penjuru dunia diawali dengan UMKM. Dalam bahasa inggrisnya small medium business.

Klasifikasi usha menengah, usaha kecil dan usaha mikro dapat di dasarkan dalam beberapa pertimbangan. Yang pertama jumalah modal usaha, asset yang dimiliki selain tempat, jumlah karyawan dan omzet yang diperoleh. Adapun semua usaha yang dijalankan di Indonesia ini harus memiliki izin.

Perizinan juga memiliki tingkatannya baik yang dikeluarkan oleh desa yang diberi nama Surat Keterangan Usaha (SKU). Izin yang dikeluarkan dari kecamatan disebut dengan Izin Usaha Menengah Kecil (IUMK) dan yang dikelola oleh kabupaten/kota yaitu P IRT. Izin yang dikeluarkan oleh propinsi adalah label Halal yang saat ini berada di kewenangan Kementrian Agama Republik Indonesia. Dan yang terakhir izin merek yang dikeluarkan oleh Dephumham.

Banyak usaha besar baik di Indonesia maupun luar negeri lainnya berawal dari UMKM. Misalnya sido muncul, wardah, dan trans corp. Untuk luar HP, Microsoft, wall disney dan facebook. Dari pengalaman mereka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa walaupun usaha rumahan atau UMKM dapat sejajar dengan perusahaan raksasa lainnya jika dijalankan dengan penuh komitmen dan profesional.
Semoga semakin banyak lahir pengusaha-pengusaha UMKM lainnya. Dan buat UMKM yang telah berjalan dapat terus maju dan berkembang pesat. Agar Indonesia negara kita kelak menjadi usaha maju dan dapat diperhitungkan di kancah dunia. Kita saatnya lita berkaloborasi bersama dalam membangun negara tercinta ini.
Usaha dapat ditiru namun rezeki telah tertakar. Jangan pernah takut untuk mengajarkan dan memotivasi orang lain untuk menjadi pengusaha seperti yang saat ini kita lakukan. Kalaulah kita bahagia dengan kegiatan wirausaha ini tidak ada salahnya kita membagikan kebahagiaan ini pada yang lainnya.

Berbicara UMKM tentu kita berbicara tentang kewirausahaan. Di Indonesia jumlah wirausaha sangat sedikit. Padahal kewirausahaan sangat diharapkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Begitu banyak lulusan perguruan tinggi sebagian dari mereka lebih memilih menjadi karyawan atau pegawai. Artinya mereka lebih memilih menjadi orang yang digaji dari pada orang yang memberikan gaji. Padahal dengan memberi kita lebih mulia. Bukankah tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah?

Hanya empat persen daripada lulusan perguruan tinggi yang memilih jadi wirausaha (Kasmir, Kewirausahaan Hal). Banyak hal yang membuat mereka memilih karyawan atau pegawai sebagai jalan hidupnya. Selain orang tua, pendidikan, lingkungan. Mindset untuk lebih fight dan mengambil resiko juga tidak kalah penting yang menjadikan mereka seperti itu.
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh dengan berwirausaha, yaitu:

1. Meningkatkan harga diri
2. Memperoleh penghasilan untuk diri sendiri
3. Ide dan motivasi yang timbul untuk maju lebih besar
4. Masa depan yang lebih cerah dan tidak tergantung kepada orang lain.

Itu semua menjadikan kita lebih antusias dalam menjalani kehidupan ini. Hidup tidak berada dibawah tekanan, bebas dan penuh dengan energi membuat hidup kita lebih bewarna. Allah memberikan kita kesempatan hidup tidak hanya untuk memikirkan hidup kita atau keluarga saja.
Allah memerintahkan kita untuk mencintai negara. Dalam suatu hadist dikatakan mencintai negeri merupakan bukti keimanan. Dan dengan menjadi seorang wirausaha kita dapat berkontribusi lebih banyak pada negeri ini. Seperti perkataan apda pahlawan terdahulu pada kita semua. Jangan tanyakan apa yang telah negara berikan padaku? Namun bertanyalah pada diri, apa yang sudah aku berikan pada negara ini?

Kalau dahulu sebelum masa kemerdekaan pemuda melawan penjajahan untuk meraih kemerdekaan. Sudah selayaknyalah kita sebagai pemuda setelah masa kemerdekaan, mengisi kemerdekaan ini dengan kemakmuran bangsa dan negara. Itulah makna dari pejuang zaman now.
Berjuang artinya bersungguh-sungguh dalam meraih apa yang telah menjadi garis perjuangan kita. Walaupun kadang kala kita mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dan keluarga. Semoga kelak kita dapat meraih kemenangan dan dapat sejajar dengan para pahlawan atau syuhada yang telah sama-sama berjuang dalam mencintai bangsa dan negara tercinta ini.

Terakhir ada beberapa langkah yang sistematis yang dapat dijalankan oleh para new comer di dunia bakulan,  antara lain:
1. Buat tester kemudian bagikan buat para tetangga dan teman yang berpotensi menjadi pelanggan kita. InsyaAllah darisana kita akan menemukan calon pembeli.

2. Tentukan HPP dengan menghitung semua modal bahan baku, operasional, modal kerja dan keuntungan yang akan diambil untuk menentukan harga jual.

3. Meningkatkan produksi dengan merekrut karyawan. Ini jika usaha sudah mulai besar dan kita tidak mampu lagi mengerjakan sendiri.

4. Buat izin usaha yang dimukai dari desa SKU, Kecamatan IUMk, kabupaten/kota P IRT, Provinsi label Halal, pusat HaKI/HKI.

5. Buat logo, stempel, stiker atau kotak yang sudah ada brand kita semua itu dilakukan agar usaha kita naik kelas dan diingat oleh orang banyak.

6. Pembukuan arus kas juga sudah mulai diperhatikan jika ingin mendapatkan pinjaman dana baik dari Bank maupun dari investor dari IMF (Ibu, Mertua atau Family)

7. Berjejaring merupakan kemutlakan dari seorang wirausaha. Hebat sendiri bukan merupakan prestasi dalam dunia usaha. Kita membutuhkan partner untuk bekerja, menemukan informasi, belajar bahkan untuk membagikan sebagian rezeki yang kita peroleh. Oleh karena itu silahturrahmi kepada banyak orang merupakan jantung dari sebuah usaha.

8. Promosi dapat dilakukan secara offline maupun online. Banyak media untuk mempromosikan usaha kita saat ini. Secara offline kita dapat titip jual diberbagai tempat yang berpotensi jika kita belum memiliki tempat usaha. Secara online dapat dilakukan lewat media sosial seperti facebook, instagram, Youtube dan whatsapp dan jika memiki dana lebih website juga hal penting untuk diperhatikan. Karena dengan adanya website orang dapat melihat keseriusan kita dalam menjalankan usaha.

9. Berbagi merupakan hal wajib dalam kita menjalankan usaha. Bentuk rasa syukur kita kepada Allah karena telah memudahkan jalan kita untuk menjadi seorang wirausahawan/wati. Tentunya masih banyak orang diluar sana yang belum mendapatkan kesempatan seperti yang kita rasakan. Rasul mengajarkan jika ingin membantu orang lain berikan alat pancingnya, jangan beri ikannya.
Caranya lihatlah potensi orang-orang di dekat kita apa yang dapat kita bantu. Misalnya ada seorang yang bisa membuat souvenir namun dia tidak bisa menjual, belilah souvenirnya bantu jualkan, jika dia sudah mulai dapat menjualkan sendiri lepaskan.
Berbagi tidak hanya berbicara masalah materi, ilmu, motivasi dan apa saja yang dapat kita bagi hendaknya diberikan karena sesungguhnya dengan berbagi bukannya berkurang namun bertambah.
Disinilah muncul konsep socialprenur. Kita tidak hanya berfokus pada pertumbuhan omset namun juga efek sisial dari kehadiran kita sebagai seorang wirausahawan.

10. Melesat dengan doa, saya letakkan kunci yaitu doa diakhir bukan berarti setelah sukses kita baru berdoa atau bersyukur. karena doa itu sejatinya letaknya diawal, pertengahan dan di akhir sebuah kegiatan. Doa adalah senjata seorang mukmin, maka merugilah seorang mukmin yang tidak menggunakan senjatanya yaitu doa.
Doa adalah alat komunikasi yang sangat efektif antara hamba dengan sang maha pencintanya.














Selasa, 10 Desember 2019

Entrepreneur Chalange

Entrepreneur Chalange



Setelah materi visi misi. Kami dapat materi Games Entrepreneur chalange. Jam 7 pagi kami disuruh berkumpul dilobby untuk melakukan Entrepreneur chalange tanya membawa apapun selain KTP. Pada materi ini saya benar-benar excited karena menguji nyali, belajar koordinasi dan bekerjasama dengan tim.

Banyak pelajaran yang kami dapatkan pada materi ini. Dan yang pasti tidak mungkin dilupakan oleh kelompok tiga yaitu perfecto adalah ketika saya bergelantungan di mobil bak terbuka saat mobilnya jalan. Masya allah kalau itu sangat berbahaya dan jangan pernah dicoba tanpa pengawasan orang tua.

Setelah game ini saya benar-benar lelah dan mengantuk hingga saya langsung rebahan. Dan akhirnya saya pun telat beberapa detik untuk masuk ke ruangan. Alhasil kami semua harus membayar denda dan walaupun diakhir acara kami memenangkan kembali uang tersebut sebagai hadiah lomba volli WUBI.

Dimateri ini secara pribadi saya benar-benar menchalenge mental saya bagaimana saya bisa eksis untuk dapat bertahan tanpa modal apapun. Hal yang pertama yang saya lakukan adalah komunikasi dan persuasif kepada penjual souvenir di pasar buah Berastagi untuk mengambil barangnya tanpa modal, hanya menitipkan KTP saja. Alhamdulillah saya berhasil meyakinkan mereka.

Selanjutnya saya mulai menawarkan souvenir yang saya ambil keoada para pejalan kaki yang ada di sekitar pasar buah. Otomatis mereka banyak yang tidak tertarik, karena kalau mereka mau mereka dapat secara langsung ke pasar buah untuk mendapatkannya. Artinya produk yang saya tawarkan benar-benar tidak dibutuhkan pasar.

Namun, lagi-lagi dengan komunikasi dan persuasi saya berhasil menaklukkan bapak polisi untuk membeli souvenir. Walau saya tau bapak tersebut tidak butuh sama sekali dengan produk yang saya tawarkan.
Lalu saya menawarkan lagi dengan banyak orang dan banyak yang menolak. Hinggga pada akhirnya ada seorang bapak yang membeli dua buah souvenir tersebut. Dan karena kelelahan saya mundur dan mengembalikan semua souvenir kepada penjual souvenir dan mengambil kembali KTP saya.

Ini benar-benar pengalaman yang diajarkan bagaimana ketika kita terpuruk dalam kondisi Nol bahkan minus. Bagi seorang pengusaha mental bangkit wajib dimiliki mengingat medan juangnya sangat kompleks. Kita sebagai pengusaha tidak saja berjuang dalam kondisi perekonomian negara bahkan dunia yang tidak stabil, inflasi, politik serta krisis yang dapat datang kapan saja, persaingan antar pengusaha yang telah menggurita punya banyak modal, belum lagi sesama ukm yang saling merebut pasar dan yang paling berat adalah melawan diri sendiri untuk melaksanakan komitmen, menjaga kepercayaan kostumer dan banyak lagi hal yang harus diperjuangkan untuk menjadi seorang wirausaha unggulan yang diharapkan.

Dan bagi saya ini pelatihan ini benar-benar kece banget. Kalau diluar kita harus bayar mahal untuk dapat pelatihan sekece ini. Saya pernah mendengar cerita dokter Utin Saat di Banda Aceh dulu, dia membayar seekitar lima jutaan atau lebih untuk mengikuti pelatihan untuk materi seperti ini. Walau banyak buat sebagian orang untuk menjadi seorang pengusaha tidak butuh materi ini.

Namun buat saya pribadi ini adalah pelatihan yang selama ini saya cari. Karena sesungguhnya dan sebenarnya saya hobby belajar. Dengan mendapatkan ilmu ini saya bisa mengajarkan ilmu ini kelak bagi mereka yang mau jadi wirausaha. Artinya saya sudah mendapatkan dan menjalankan pengalaman menjadi seorang peserta pelatihan wirausaha unggulan bank Indonesia.  Dan kami siap mendedikasikan diri buat negeri tercinta Indonesia.

Kepemimpinan

Kepemimpinan


Di materi kepemimpinan ini saya mendapatkan banyak sekali pengetahuan. Menjadi seorang wirausaha otomatis menjadi sorang pemimpin bagi anggota tim di perusahaan kita. Menjadi seorang pemimpin berarti kita harus dapat memberi pengarahan, motivasi, perintah, delegasi tugas dan tauladan pada setiap anggota tim kita.

Dalam kamus bahasa Indonesia pemimpin artinya orang yang dapat mempengaruhi orang lain dalam mewujudkannya visi misi dari sebuah organisasi yang dipimpin. Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu:
1. Apresiasi
2. Strategi
3. Humanity
4. Komitmen
5. Tanggung jawab
6. Integritas
7. Mendengarkan
8. Kejujuran
9. Komunikasi
10. Nilai
11. Tujuan
12. Pembeda
13. Passion
14. Prinsip

Banyak yang bertanya kepemimpinan apakah suatu bakat yang dilahirkan atau dapat dipelajari. Dalam Al-quran sendiri dikatakan, kita semua adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas apa yang menjadi tanggungan kita. Setiap suami bertanggung jawab atas keluarganya, dan seorang istri bertanggung jawab terhadap anak dan harta suaminya.

Ada banyak argumen mengenai hal kepemimpinan. Namun memang banyak orang-orang yang memiliki bakat kepemimpinan yang merupakan bawaan lahir seperti Rasulullah. Seperti kita ketahui dilahirkan sebagai seorang yatim dan pada usia lima tahun ditinggal oleh ibu dan menjadi seorang yatim piatu. Artinya memang Rasulullah dilahirkan memang sebagai seorang pemimpin yang dimana cirinya dari awal kehidupannya dipenuhi dengan perjuangan.

Bagi seorang muslim sudah sepantasnya saya mengidolakan kepemimpinan Rasulullah yang pengaruhnya sangat besar dalam peradaban manusia. Dan kepemimpinan Rasulullahpun telah diakui oleh dunia. Seorang penulis telah menyebutkan dalam bukunya 100 tokoh yang berpengaruh di Dunia, dan nama Nabi Muhammad menempati urutan nomor satu. Itu artinya kepemimpinan Rasulullah sudah sangat pantas kita tauladani.
Ada empat sifat Rasulullah yang sudah diketahui sejak kita duduk di sekolah dasar yaitu:
1. Amanah
2. Fatonah
3. Siddiq
4.Tabligh

Visi Misi

Visi Misi


Setelah prosesi perkenalan kami langsung masuk ke Materi. Materi pertama kali yang diberikan adalah VISI MISI. Bagi saya pribadi ini merupakan materi dasar sebelum masuk ke Strategi dan taktik.

Materi visi misi merupakan fundamental dalam membangun usaha. Meraih impian dan tujuan kita secara pribadi maupun perusahaan. Kalau dahulu saya sewaktu di Kampus dan HMI sering berkata jika kampus dan organisasi adalah laboratorium kehidupan.

Saat ini saya merasakan betul atmosfer dunia nyata yang kadang tidak mengenal kata salah. Saat ini saya berhadapan dengan sebuah kenyataan yang semua memiliki konsekuensi terhadap sebab akibat.

Namun sebagai insan akademis. Belajar bukan hanya di kampus yang dibatasi ruang dan waktu. Bagi kami setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru. Oleh karena itu proses belajar tidak pernah berhenti dari ayunan hingga liang lahat. Dan karakter pembelajar sudah sewajarnyalah dimiliki oleh setiap para pengusaha yang ingin terus maju dan berkembang.

Visi dari hidup sata pribadi tidak jauh dari tujuan organisasi yang selama ini membesarkan saya yaitu HMI. Terwujudnya Masyarakat Adil dan Makmur Yang diRidhai oleh Allah SWT. Ini merupakan nafas saya dimanapun, kapanpun dan apapun kondisinya. Semoga Allah memudahkan saya dalam mewujudkannya.

Visi Misi dalam usaha dapat terbentuk atas bagaimana kita ingin dipandang orang lain. Atau peran dan kontribusi apa yang ingin kita berikan pada lingkungan baik secara sempit maupun secara universitas dan holistik. Itu semua dapat dituangkan dalam visi misi usaha kita. Itu itu menjadi rule atau jalan dalam kita menjalani usaha kita.
Kalaupun awalnya usaha kita diawali dengan ketidaksengajaan, jika kita ingin mengembangkan usaha kita, visi misi ini merupakan syarat awal dalam kita memulai usaha. Ibarat semua perbuatan diawali dengan niat, visi dan misi adalah niat kita dalam menjalni usaha. Agar ketika kita kehilangan mood atau energi dipertengahan jalan kita kembali kepada niat awal sehingga kita kembali bersemangat.

Dengan adanya visi misi membuat segalanya lebih jelas sebagai pedoman kita untuk melangkahkan kaki di pijakan yang jelas sehingga kita tidak banyak mengeluarkan energi dalam try and error dalam menemukan apa yang kita ingin raih di dunia yang sangat singkat ini.
Kita ingin dikenal sebagai siapa dan peran apa yang dapat kita berikan pada semesta sebagai balasan kita telah diberikan oksigen, makanan, dan kebahagiaan lainnya yang membuat kita bisa hidup sampai saat ini. Berbicara tentang hidup kita berbicara apa yang telah kita dapatkan dan apa yang telah kita berikan. Atau sebaliknya apa yang kita berikan dan apa yang kita dapatkan. Disinilah kita berbicara tentang keseimbangan horison yang membuat semesta bertahan hingga sekarang.

Jika manusia serakah, hanya ingin menerima saja tanpa mau memberi maka tunggulah kehancuran yang tidak lama lagi akan terjadi. Nilai dari prinsip hidup kita akan mempengaruhi visi misj hidup dan juga usaha kita secara tidak langsung.

Sabtu, 07 Desember 2019

Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM)

Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) 


Tentu banyak orang yang berminat menjadi seorang pengusaha. Namun lebih banyak mereka yang berhenti diposisi hanya ingin saja. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara memulainya. 

Ada yang memikirkan modal untuk usaha padahal mereka belum tau mau usaha seperti apa. Ada yang sama sekali tidak ada ide dalam memilih usaha. Ada yang takut kalau-kalau usaha yang dijalankan nantinya akan tidak laku atau bangkrut. 

Artinya mindset atau pola pikir yang kurang tepat menjadikan mereka tidak memiliki keberanian untuk mengeksekusi. Padahal usaha adalah kegiatan sama dengan pekerjaan lainnya. Bedanya hanya kita sebagai pemilik usaha harus bertanggung jawab terhadap jalannya usaha yang kita miliki dan siap untuk belajar dalam membenahinya sehingga dapat berjalan sebagaimana semestinya. 

Pengertian dari UMKM sendiri menurut kamus Indonesia adalah.... Banyak usaha-usaha profit hari ini yang bukan hanya berada di Indonesia namun juga yang berada di segala penjuru dunia diawali dengan UMKM. Dalam bahasa inggrisnya small medium business. 

Klasifikasi usha menengah, usaha kecil dan usaha mikro dapat di dasarkan dalam beberapa pertimbangan. Yang pertama jumalah modal usaha, asset yang dimiliki selain tempat, jumlah karyawan dan omzet yang diperoleh. Adapun semua usaha yang dijalankan di Indonesia ini harus memiliki izin. 

Perizinan juga memiliki tingkatannya baik yang dikeluarkan oleh desa yang diberi nama Surat Keterangan Usaha (SKU). Izin yang dikeluarkan dari kecamatan disebut dengan Izin Usaha Menengah Kecil (IUMK) dan yang dikelola oleh kabupaten/kota yaitu P IRT. 

Izin yang dikeluarkan oleh propinsi adalah label Halal yang saat ini berada di kewenangan Kementrian Agama Republik Indonesia. Dan yang terakhir izin merek yang dikeluarkan oleh Dephumham. 

Banyak usaha besar baik di Indonesia maupun luar negeri lainnya berawal dari UMKM. Misalnya sido muncul, wardah, dan trans corp. Untuk luar HP, Microsoft, wall disney dan facebook.

Dari pengalaman mereka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa walaupun usaha rumahan atau UMKM dapat sejajar dengan perusahaan raksasa lainnya jika dijalankan dengan penuh komitmen dan profesional. 

Semoga semakin banyak lahir pengusaha-pengusaha UMKM lainnya. Dan buat UMKM yang telah berjalan dapat terus maju dan berkembang pesat. Agar Indonesia negara kita kelak menjadi usaha maju dan dapat diperhitungkan di kancah dunia. Kita saatnya lita berkaloborasi bersama dalam membangun negara tercinta ini. 

Usaha dapat ditiru namun rezeki telah tertakar. Jangan pernah takut untuk mengajarkan dan memotivasi orang lain untuk menjadi pengusaha seperti yang saat ini kita lakukan. Kalaulah kita bahagia dengan kegiatan wirausaha ini tidak ada salahnya kita membagikan kebahagiaan ini pada yang lainnya. 

Bootcamp WUBI di Berastagi

Bootcamp WUBI di Berastagi


Hari berganti hari. Tibalah hari jumat sekitar jam 11 kalau tidak salah saya dapat telp dari coach Ade. Selamat Yulia kamu terpilih untuk dapat mengikuti Bootcamp. Bagaimana Yulia anda bersedia, tanya coach Ade. Coach boleh saya minta waktu sebentar untuk meminta izin suami, pinta saya.

Oke kami tunggu informasinya, kalau tidak bersedia akan kami gantikan dengan peserta lainnya ya Yulia, jelas coach Ade. Hati saya pada saat itu antara bersyukur dan iklas melepaskan. Saya langsung telp suami untuk minta izin. Suami bilang nanti siap shalat jumat abang kabari.

Waduh, kepala saya sakit pada saat itu. Tidak lama coach Ade telp lagi, gimana Yulia kami akan buat finalisasi pukul dua siang. Iya coach, suami saya lagi shalat. Saya telp lagi suami, iya abang minta izin dengan mamak dulu gimana jaga Ali nanti.

Benar-benar hari jumat itu menjadi hal yang menegangkan bagi saya. Bukan kelulusan dari Bank Indonesia yang saya khawatirkan lagi. Namun izin surat dari pak suami yang saya harapkan. Dan, Alhamdulillah saya akhirnya diizinkan untuk mengikuti Bootcamp. 

Lalu, tidak lama dapat informasi kalau pada hari itu juga semua peserta harus mengikuti pertemuan di BI untuk membicarakan tentang mekanisme keberangkatan ke Berastagi pada pagi senin nantinya. Disana dibicarakan beberapa hal teknis dan yang wajib dibawa.

Dan, Alhamdulillah tidak ada kesulitan untuk persiapan ke Berastagi. Hanya saja diwaktu senin paginya saya hampir ketinggalan Bus, karena saya terlambat. 
Namun, lagi-lagi bantuan Allah sangat amat dekat dengan saya. Tiba-tiba saya melihat coach Wahyudi di depan SPBU padang Bulan dan saya diberi tumpangan hingga akhirnya saya bertemu dengan Bus kawan-kawan.

Alhamdulillah, sewaktu di mobil saya sempat mentoring tentang bisnis saya sedikit. Walau sedikit sangat berarti, ternyata selama ini saya tidak membangun usaha yang profesional. Saya cuma jualan apa yang orang minta. Sehingga orang tidak kenal saya secara spesifik sebagai siapa dan apa produk unggulan yang saya tawarkan.

Saya percaya jika kita telah melangkahkan kaki dengan niat semua yang kita usahakan di jalan yang benar. Allah akan meridhai dan menjaga kita walau pun kondisinya diluar dugaan kita.

Allah tetap mengulurkan tanganNya untuk membantu hamba yang berserah diri padaNya. 
Alhamdulillah, senang bisa naik bus bersama teman-teman secara study tour. Bahagia sekali walau kebahagiaan itu tidak bisa menghilangkan penyakit mabok darat, dan seperti biasa, ambyar... Semua isi dalam perut.

Setiba di Hotel saya mendapatkan kesempatan untuk satu kamar bersama seorang pengusaha sekaligus pengajar dan juga pegiat LSM sewaktu di Aceh. Kami banyak cerita sampai-sampai kami sering terhambat masuk ke kelas. Dia adalah kak Pipin, sebenarnya tahun kelahiran kami sama 1983. Namun, untuk menghargai saya panggil kak Pipin. 

Makan siang di Restoran hotel dan lanjut pembukaan oleh pihak Bank Indonesia. Alhamdulillah sepanjang hari saya sangat excited mengikuti rangkaian Bootcamp di Hotel Mutiara Berastagi.

Seperti mimpi, saya pernah punya keinginan yang sangat besar untuk mengikuti Mentoring bisnis seperti ini. Bertemu dengan para pengusaha banyak diantara mereka yang sudah saya kenal sebelum di Boothcamp.

Di kelompok satu ada kak Winda dan bang Iwan. Saya bertemu kak Winda di Gapura Digital sewaktu ikut kuliah sabtu minggu di Clapham pada waktu itu. Kami sempat ngobrol dan tukaran nomor handphon. Lalu bang Iwan saya ketemu pertama kali sewaktu acara kurasi bisnis di RRI, dan sempat bertemu beberapa kali di acara UKM dan demo baking.

Di kelompok dua ada eka, kak Widi. Eka saya di Acara IKM pada saat di hotel Aston, selain Eka saya juga pertama kali ketemu Dani Brandan Donat. Untuk kak Widy saya belum pernah ketemu langsung. Tapi saya sempat ke rumahnya untuk beli pempek Nabil, ternyata pada saat itu saya berkomunikasi dengan adminnya. Hingga akhirnya ketemu juga Id Facebook pribadinya. Saya banyak dengar informasi kak Widi dari Suci owner Solmed.

Di kelompok tiga saya kenal Dani Brandan Donat dan Ridhw. Dani seperti saya tulis diatas ketemu di acara IKM Hotel Aston. Pada pada saat acara FEsyar di Hotel Adimulia yang diselenggarakan Bank Indonesia. Pada saat itu saya melihat Dani juara pertama. Dan saya juga sempat mengucapkan selamat kepada Dani bersama istrinya.

Sedangkan ridha saya sering lihat bergabung bersama teman-teman UKM Deli Serdang. Walaupun sering belum pernah berkomunikasi. Sedangkan kak Morin saya pernah melihat Wajahnya di acara Fesyar bersama komunitas IPEMI. Tapi tidak kenal sama sekali sebelumnya.

Dikelompok empat saya kenal kak Nuri. Saya kenal kak Nuri sudah lama. Pertama kenal waktu acara yang diselenggarakan APJI. Disana saya juga pertama kali bertemu bang Ferry. Selain di acara baking saya juga sering ketemu kak Nuri karena kami sama-sama UKM Deli Serdang. 

Dan dikelompok lima saya kenal kak Bebby, kak Afni, dan bang Ferry. Kak Bebby pertama ketemu sewaktu acara di DInas Ketahanan Pangan (DKP). Selain itu kami juga sama-sama UKM binaan Dinas Koperasi dan UKM (Diskop) Deli serdang. Kak Afni pertama kali ketemu di RRI dikenalkan oleh kak Radhiani sepulunya kak Afni.

Selain itu kami sering berkomunikasi dan ketemu di berbagai acara UKM. Dan bang Ferry setelah ketemu di APJI. Kami sempat chattingan dan ketemu di kantor Donita Setia Budi. Sempat mau kerja sama namun tidak berjodoh. Selain itu saya sempat bertemu bang Ferry di acara Gapura Digital pada saat itu bang Ferry sebagai instruktur Google My Business. Dan kebetulan istri bang Ferry juga anggota komunitas IIP Sumatera Utara.

Selain dari itu saya baru pertama kali pertemu di acara Bootcamp. Teman rasa saudara, Walau kami sama-sama pelaku usaha, namun kami saling support dan membantu satu sama lainnya.

Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI)


Mengenal WUBI


Sebagai seorang pendatang dari negeri seberang Nanggroe Aceh Darussalam, Medan atau Sumatera Utara merupakan hal baru bagi seorang Istri yang ikut suaminya meninggalkan keluarga besar dan teman-teman. Tentu bukan hal yang mudah untuk dapat beradaptasi dan menemukan komunitas baru.

Semua butuh proses. Sejak tahun 2017 saya mengajar baking dari sana saya banyak mendapatkan informasi salah satunya komunitas yang akhirnya mempertemukan saya dengan WUBI.

Saat saya mengajarkan baking di rumah teman saya Dina pada saat di Lhokseumawe, dia memberikan informasi kalau ada komunitas Institute Ibu Profesional (IIP)  di Medan.

Wadah belajar bagaimana menjadi seorang ibu yang baik. Langsung setiba di Medan saya cari tau dan bergabung dengan komunitas tersebut. Dari IIP saya mengenal Marketplace Shoppe dan Rumah Kreatif BUMN (RKB) Telkom di Lubuk Pakam. Dari RKB pelan-pelan saya belajar bagaimana cara membuat izin IUMK hingga akhirnya saya bertemu Kak Devi DCrea yang mengenalkan saya dengan komunitas Deliserdang Mall langsung dengan Pak Gomgom.

Dari kak Devi juga saya banyak mengenal Wirausaha Unggulan Deli Serdang (WUDS). Dan saya berdoa pada saat mendengarkan cerita kak Devi untuk ikut belajar juga di WUDS pada saat itu.

Nah mulai darisitu saya mulai invite Coach Ade untuk cari tau kegiatan-kegiatan Coach. Saya juga sempat ke BI untuk belajar pada saat Ramadhan 2018, namun saya tidak berhasil masuk karena nama saya tidak terdaftar di daftar hadir. Pada saat itu saya membawa anak saya.

Walaupun saya tidak berhasil masuk kelas minimal saya sudah masuk Bank Indonesia, pikir saya naif. Pulang dari BI saya dapat kabar bapak saya sakit parah dan kami langsung pulang ke Lhokseumawe pada saat itu.

Dan April 2019 Bapak saya meninggal dunia. Kami pun pulang ke Lhokseumawe selama satu minggu, lalu sepulang dari Lhokseumawe saya mulai aktif buka channel youtube dan buat konten baking.

Pada saat itu saya tidak semangat lagi jualan kue, saya mau santai. Saya juga kursus jahit dan saya benar-benar mau putar haluan dari kuliner. Saya merasa bosan dan hilang arah sewaktu bapak saya meninggal dunia.

Hingga akhirnya saya membaca postingan coach Ade tentang recrutment WUBI. Saya juga sempat komen tentang bisnis plan. Saya belum punya, namun kata coach Ade pada saat itu daftar aja ntar bisnis plannya bisa nyusul. 

Terus terang saya langsung daftar sebelum izin ke suami. Setelah daftar baru saya kabari suami. Trus suami bilang, mana mungkin lulus karena bisnis saya belum sukses. Namun saya yakin, saya pasti bisa. Saya terus berdoa agar saya mendapatkan keselamatan untuk dapat belajar lagi tentang wirausaha.

Karena informasi yang saya dapatkan dari teman yang di Jakarta, harus merogoh kocek 30jutaan untuk ikut Mentoring bisnis seperti wubi selama tiga bulan di Jakarta di program OK OC pada saat itu.

Saya berenung sejenak mendengarkan informasi itu. Darimana saya dapatkan uang sebanyak itu. Langsung alam sadar saya meyakinkan, kalau di Jakarta ada di Medan juga pasti ada. Insya allah pasti ada jalannya. Saya meyakinkan diri saya pasti akan dapat forum belajar tersebut. 

Asessment WUBI

Waktu berjalan hingga saya mendapatkan email dari kak Hani kalau saya bisa ikut seleksi selanjutnya dengan mengikuti Asessment. Luar biasa senangnya saya pada saat itu. Ternyata Allah memberikan saya jalan dengan mudah walaupun sebenarnya saya belum pantas masuk WUBI.

Namun, Allah maha baik memberi saya kesempatan tersebut. Saya memberi tahu suami kalau saya bisa ikut asesment. Suami cuma diam saja, saya tidak tau pasti yang difikirkan suami. Cuma yang saya tahu saya pasti bisa, suami mengantarkan saya naik angkot sampai ujung jalan setelah kami mengprint bisnis plan di kak Hani wajibkan bawa bersama sample produk. 

Sesampai di gedung BI saya bertemu dengan beberapa orang yang sudah saya kenal sebelumnya. Coach Wahyu, kak Nuri, Kak Bebby, Ali, Eka, Mak Kido dan banyak lagi. Dan, saya tau juga kami merupakan gelombang kedua, karena sebelum hari kamis sudah ada juga yang ikut Asessment.

 Itu artinya sangat ramai yang ingin mengikuti acara WUBI batch III ini. Saya pasrah saja, yang penting sudah mencoba. Duduk di meja paling belakang di samping Ira Pismel. Kami sempat cerita tentang bisnis masing-masing. Kami pun cerita kalau izin kami cuma ada IUMK pada saat itu. Padahal yang diminta sampe halal MUI. Kami hanya pasrah dan ikuti jalannya proses Asessment hingga selesai.

Disana juga saya sempat diskusi dengan peserta lainnya yang pada saat Bootcamp tidak saya temui wajah-wajah mereka lagi. Padahal usaha mereka sudah keren. Saya tidak tau bahan pertimbangan apa yang membuat mereka tidak bisa bergabung di WUBI. Dan kami sempat kontak-kontakan untuk informasi Kedatangan para coach ke rumah kami masing-masing. Semua kami harap-harap cemas mendengarkan pengumuman dari coach.

Hingga akhirnya saya mendapatkan telpon dari coach Wahyudi. 
Sewaktu Asessment saya di wawancarai oleh coach Marioto. Padahal saya berharap di wawancarai oleh coach Ade, karena saya cuma kenal coach Ade dan sama sekali belum pernah ketemu dengan coach Marioto dan coach Wahyudi pada saat ini.

Dari penampilannya pun saya agak segan dengan coach Marioto. Waktu nama saya dipanggil coach Marioto saya sempat berdegup. "matilah kita" sergap saya dalam hati. Dan sampai di depan saya ambil sampel produk saya dan saya berikan bisnis plan saya.

Setelah berbicara produk, satu hal yang ditanyakan pada saya saat itu. "apa keunggulan produk anda dibanding donat Donita" tanyanya. Saya menjawab Donat Yulia Home Bakery dapat langsung dimakan walau baru keluar dari freezer. Bisa dikukus atau boleh juga di goreng kembali kalau mau lebih garing. 

Bisnis seperti apa yang kamu inginkan tanyanya. Saya ingin mempunyai pabrik makanan frozen yang dapat mengirimkan produknya hingga go Internasional. Saya pernah melihat industri seperti itu ada di Malaysia melui channel youtube, terang saya. Namun, saya tidak tau bagaimana cara mendapatkan lahan dan alat-alat yang super mahal itu, saya mulai pesimis menerangkan mimpi saya.

Kamu pasti bisa kalau minta dengan yang diatas kata coach menguatkan impian saya. Selain itu pertanyaan yang paling saya ingat adalah apa yang kamu inginkan kalau bisnis kamu sudah sukses lanjutnya. Saya ingin masyarakat Indonesia adil makmur, dengan menciptakan lapangan kerja lebih besar lagi.

Coach Marioto sempat terkejut mendengar tujuan saya. "kok seperti tujuan mahasiswa" ucapnya. "iya saya alumni HMI coach", saya menjelaskan." Ya, baiklah kamu berdoa saja biar dapat mengikuti Bootcamp" jelasnya. Kalaupun tidak berhasil kamu bisa belajar di Klinik UKM nantinya.

Bagaimana dengan suami apakah suami mengizinkan untuk mengikuti Bootcamp, tanya coach. Saya belum tau soal itu, kalau lewat saya akan coba minta izin dengan suami, jawab saya. Wawancara pun berakhir.

Dalam hal izin menginap di hotel selama beberapa hari sudah saya tanyakan dengan suami sebelumnya ketika dapat informasi dari kak Devi sewaktu di WUDS kemarin. Suami keberatan kalau saya meninggalkan rumah dan menginap do hotel. Iya, saya sudah pasrah dengan kondisi ini. Saya juga berusaha dan berharap yang terbaik dari Allah SWT. Apapun hasilnya sudah saya iklaskan. 


Visit location

Sepulang dari Asessment saya terus berdoa. Dalam doa saya saya cuma minta dapat diberikan kesempatan untuk dapat kesempatan bejajar dan mengajar. Kalaupun WUBI tidak saya dapatkan saya minta wadah yang lebih baik daripada WUBI. Dan Alhamdulillah Allah memberikan saya kesempatan untuk belajar lagi di WUBI.

Hari senin pagi saya dapat telp kalau coach Wahyudi dan tim BI mau ke rumah untuk cek lokasi. Alhamdulillah pagi itu saya langsung buat donat kebetulan ada yang pesan donat pah dino pada hari itu. Dan saya buat donat untuk di stok difrezzer hari itu.

Alhamdulillah abis dhuhur yang ditunggu pun akhirnya datang. 
Didapur mungkin kami coach Wahyudi, kak Hani dan bang Dani sudah memenuhi ruangan. Walau kecil dapur itu pemberian mertua saya kepada kami untuk dapat fokus berproduksi tanpa mengganggu rumah induk.

Banyak sekali yang ditanyakan coach Wahyudi. Yang saya ingat berapa aset yang anda miliki. Apa kelebihan atau keunggulan produk anda dibanding donat lain. Apa yang anda ketahui tentang Bank Indonesia. Apakah Bank Indonesia ada ribanya?. Dan terakhir bagaimana pembukuan usaha anda.

Waduh, rada keriting juga otak saya mendengar pertanyaan-pertanyaan dari coach Wahyudi. Lalu ditanya berapa tenaga kerja yang anda gunakan. Apa keluhan tetangga terhadap usaha dan limbah dari usaha anda. Nah, ketiika coach Wahyudi menyinggung masalah limbah saya lebih semangat menjelaskan limbah usaha saya daripada usaha donat saya sendiri.

Saya tunjukkan minyk jelantah sisa dari penggorengan donat dan kulit telur yang sudah saya cuci bersih dan saya simpan dalam plastik besar. Insya allah limbah ini akan saya buat jadi sabun coach jelas saya. Cuma saya belum dapat ide untuk limbah plastik untuk saat ini tambah saya. Dan akhirnya selesai kunjungan atau visit yang dilakukan coach Wahyudi dan tim BI.

 Saya deg-deg ser mendengar pernyataan kak Hani, ini dari 50 UKM yang kita visit hanya 30 UKM yang berhasil lolos untuk ikut Bootcamp. Jika kurang beruntung dapat mengikuti klinik UKM di BI, katanya.


Profil Personal

Profil Personal 




Setelah para pembaca mengetahui profil usaha tentu diantara para pembaca ada yang penasaran terhadap profil saya secara pribadi. Saya Yulia Safitri, S. Si, biasa dipanggil dengan Lia lahir dan dibesarkan di Lhokseumawe, Aceh. Sejak kecil saya dibesarkan oleh kedua orangtua yang bekerja. Kami hidup dalam keluarga besar yaitu lima bersaudara yang semua merupakan anak perempuan. Kerena keluarga besar, bapak dan ibu bekerja tidak jarang saya tinggal dan ikut bersama nenek saya. 

Nenek saya seorang pedagang mie, pecal, gado-gado dan jajanan malam lainnya. Nenek berjualan mulai dari jam emoat ataunjam lima sore. Kadang nenek menjual semua barang dagangannya hingga pukul jam 11 malam atau jika pembeli sepi bisa sampe jam 12 malam. 

Saya sebagai cucu yang tinggal bersama nenenk sering membantu dan menemani nenek hingga larut malam. Tugas saya adalah mencuci piring. Pengalaman saya bersama nenek sedikit banyak memberi saya ide dalam menjadi seorang pengusaha. Walaupun nenek bukan seorang pengusaha. Nenek adalah seorang pedagang biasa yang tujuan dari usahanya adalah memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Nenek tidak pernah bermimpi untuk memiliki cabang usaha dimana. Nenek juga tidak memiliki izin usaha, nenek juga tidak memiliki buku arus kas dalam mencatat kas masuk dan kas keluar. Nenek mewakili pedagang sebagian besar yang ada di Indonesia. Itulah sebabnya saya bersyukur dapat bergabung di WUBI karena tujuan dari WUBI adalah terwujudnya wirausaha unggulan yang dapat memiliki postioning, differensiasi dan uniqenes dalam membranding usahanya agar dapat dikenal oleh banyak orang. 

Disamping dibesarkan oleh nenek yang seorang pedagang, saya juga dibesarkan oleh seorang ibu yang selain sebagai guru TK. Ibu juga sering sekali jualan aneka kue dan ikut berbagai perlombaan aneka kudapan di hari kemerdekaan 17 agustusan di kota Lhokseumawe. 

Ibu sering membuat kue cake yang untuk dijual, kadang kami kebagian cake jika cakenya gagal atau tidak layak jual. Selain menjual cake, ibu juga sering membuat kue kering untuk lebaran. Dalam satu tahun ibu membuat kue sebanyak dua kali, yaitu untuk lebran idul fitri dan lebaran idul adha. 

Dan sekali buat kue tidak sedikit. 
Kegiatan perbakingan ibu sedikit banyak mempengaruhi alam bawah sadar saya. Ketika suami meminta saya tidak bekerja diluar rumah, otomatis modal perbakingan yang telah lama diwariskan ibu saya gunakan sebagai senjata hidup dalam saya mengisi hari-hari saya selain melakukan tugas-tugas domestik.

 Selain menghilangkan rasa bosan saya juga bisa mengembangkan potensi diri. 
Tentu puzzle-puzzle kehidupan kita akan terbentuk pada akhirnya. Jika ingin dibagi dalam beberapa pase, hidup saya dapat dibagi dalam lima pase kehidupan. Setiap pase kehidupan memiliki cerita tersendiri yang kadang jika kita ingin dapat membuat saya tersenyum, sedih dan tidak jarang membuat hati kecewa. 

Pertama usia 0-10 tahun
Masa dimana saya habiskan dengan banyak bermain. Bersentuhan secara intens dengan keluarga besar baik itu bapak, ibu, kakek, nenek, kakak, adik, tante, om, sepupu-sepupu, para tetangga, teman sekolah. Permainan yang paling sering saya mainkan mainan bongkar pasang, rumah-rumahan, masak-masakan. 

Kenangan yang paling saya ingat dan tidak dapat saya lupakan adalah ketika adik saya terbakar bajunya karena masak-masakan. Pada saat itu saya masih TK atau SD kelas 1,kami main berdua saja disamping rumah. Saya mengingatkan adik saya agar tidak mengacau dan mendekat dengan api untuk masak daun-daunan dengan kerak lilin. 

Namun, ketika saya pergi mencari dedaunan di sekitar rumah, sepulang saya ke rumah saya melihat adik saya Ina udah menangis dan bajunya terbakar. Saya ketakutan dan menangisi karena takut kena marah dengan bapak saya. Sepulang bapak kerja ternyata bapak tidak marah, hanya memegang kepala saya sambil sedikit mengusutkan rambut saya. 

Sampai saat ini bekas terbakar masih ada ditubuh adik saya. Dan saya masih sering meledek adik saya kalau kami berjumpa dan melihat bekas luka bakar tersebut. Hari-hari penuh dengan permainan. Selain itu permainan yang sering juga kami mainkan bola kasti dan sambar elang. 

Diusia ini rumah kami yang berdekatan dengan pinggir pantai menjadikan kami sering main di pinggir pantai. 
Kisah yang tragis adalah ketika kami tenggelam. Sewaktu kanak-kanak saya merupakan anak yang bandel dan tidak suka mendengar perkataan orang tua. Kedua orangtua kami sudah sering sekali melarang kami untuk mandi laut. Para tetangga lainnya juga melarang kami mandi laut. 

Hingga pada suatu hari kami mandi laut. Pada saat ini hampir magrib, banyak orang yang sudah menyuruh kami pulang. Bukannya langsung pulang, kami malah meledek mereka yang sudah mau perhatian dengan keselamatan kami. 

Hingga akhirnya air yang tadinya masih dangkal, ketika kami mau pulang kami terjebak di paluh laut yang sangat dalam. Memang begitu ketika semakin jauh semakin dalam paluh lautnya. Saya sebagai ketua gang, yang paling bandel diantara semuanya hampir terbawa arus. 

Sudah tidak bisa berenang, cuma bisa meloncat-loncat sambil terminum air asin yang sangat banyak. Para tetangga yang melihat kami muntah-muntah cuma bisa meledek kami karena tidak mau pernah dengar perkataan orang tua. 



Kedua 10 tahun - 20 tahun
Di usia ini kami tidak lagi tinggal di pinggir pantai. Bapak mencari rumah yang lebib baik lagi. Disini teman-teman sudah berbeda. Tidak banyak yang berkesan bersama teman-teman sekitar rumah. Selain memang tidak banyak tetangga disekitar rumah saya. Disini saya lebih banyak berkesan bersama teman-teman disekolah. Diusia ini saya mulai mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.

Dikelas satu SMP saya sudah tergabung di kegiatan keagamaan Rohani Islam (ROHIS). Banyak pelajaran yang saya dapat dengan bergabung di ROHIS selain mendapatkan pemahaman agama, saya juga banyak kenal kakak kelas dan para mentor abang-abang mahasiswa yang mengajarkan kami di ROHIS. 

Selain ROHIS kami juga mulai ikut les bahasa inggris dari satu tempat ke tempat lainnya. Disini juga saya banyak teman-teman diluar sekolah. Saya juga ikut kursus komputer, pasantren kilat, Remaja Mesjid dan banyak sekali kegiatan positif yang saya ikuti di usia ini. Saya juga sudah suka ke perpustakaan untuk membaca buku dengan berbagai genre pada usia ini. 
Saya bersyukur diusia ini saya mulai menguatkan kepribadian dengan berbagai sumber. 

Diusia ini juga saya pernah memberikan ceramah umum Kuliah Lima Menit (KULTUM) di depan khalayak ramai. Saya berdiri dan berbicara dengan penuh semangat, mengajak teman-teman lainnya untuk belajar dan menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negeri ini tanpa grogi sedikit pun. Walau rahasianya pada saat itu saya melepaskan kacamata saya. 

Karena bagi saya kita grogi dan lepas kendali ketika kita menatap mata para audiens. Apalagi ada audiens yang berusaha untuk menjatuhkan mental kita dengan cara pandangnya yang meremehkan. Kalau dimasa usia 0-10 tahun adalah hari-hari yang penuh permainan, diusia ini hari-hari saya penuh dengan pelajaran. 

Ketiga 20 tahun - 30 tahun
Memasuki usia ini saya berkempatan untuk merantau ke Banda Aceh, ibu kota provinsi Aceh. Jauh dengan keluarga tinggal di kosan merupakan pengalaman yang menarik buat saya pribadi. Diusia ini merupakan golden age bagi saya pribadi. Karena usia ini banyak lika liku kehidupan. Masa dimana saya tumbuh sebagai perempuan dewasa yang sudah dapat merasakan romansa, pendidikan tinggi, pekerjaan dan puncak kebahagiaan yang ditutup dengan pernikahan yang akhirnya saya dapatkan. 

Sebagai seorang perempuan normal pasti pernah merasakan rasa tertarik pada lawan jenis. Dan disaat usia ini saya pun merasakan hal yang sama dengan perempuan lainnya. Namun, ada satu pesan yang saya pegang. Jangan pacaran kalau siap menikah katakan dengan kakak biar kakak carikan, begitu pesan kakak Mentoring di Rohis dahulu. Sehingga setiap ada orang yang suka dengan saya pasti saya minta kalau langsung menikah. 

Dan rata-rata semua tidak ada yang bersedia karena berbagai alasan, diantaranya belum siap karena belum ada pekerjaan. 
Pasti dalam hidup manusia ada skala prioritas. Dan saya pun di usia ini telah memiki prioritas ini. Walau saya tidak pernah menafikan perasaan yang ada dalam hati, namun saya tidak mau terjebak sebagai budak cinta (bucin). Saya ingin lebih banyak belajar dan bekerja yang jelas jumlah nominalnya, daripada terjebak dalam aktifitas pacaran yang tak berfaedah. 

Selain banyak pelajaran, kuliah, pelatihan, workshop, seminar Dan kursus yang saya terima. Pengalaman bekerja dalam berbagai bilang juga saya dapatkan di range usia ini. Pertama Kali saya mendapatkqn gaji Di tahun 2004 semester ketika sebagainya Austen komputer di kampus MIPA untuk siswa SMU. 

Sewaktu saya mendapatkqn amplop pertama dan says buka saya Melihat ada uang Dengan nominal 300 ribu rupiah. Saya Sangat senang sekali karena jumlahnya uang yang saya terima dari orang tua juga Sama 300 ribu rupiah. Bahagia sekali mendapatkan Ang jajan tambahan dari pekerjaan yang Sangat saya minati. 

Saya ingat sekali Waktu kelas dua SMU saya membujuk bapak untuk mengizinkan saya ikut kursus komputer, namun bapak mensyaratkan biayanya dibagi dua. Biaya kursusnya sebesar 400 ribu rupiah, jadi saya harus membayar 200 ribu dan sisanya bapak yang bayar. Karena saya sangat antusias saya pun menerima syarat yang bapak berikan. Saya berhemat dengan uang jajan yang diberikan bapak secara harian pada saya.

Selain kursus komputer paket Microsoft office, saya ikut kursus komputer mengetik 10 jari. Biaya yang saya keluarkan sebesar 100 ribu rupiah. Saya tidak memiliki komputer sewaktu SMU tapi saya sudah sering Mengajar komputer buat teman-teman SMU saya. Saya juga sering menginap di rumah tante yang kebetulan nenek juga tinggal di rumah tante. Setiap sabtu pulang sekolah saya pergi ke rumah tante, dan minggu sore saya pulang ke rumah lagi. 

Setelah pekerjaan pertama saya dikampus mulai saat itu saya diminta untuk mengajar di Yayasan Majid Ibrahim sebagai instruktur komputer. Selain mengajar diluar kampus saya juga bekerja di kampus dengan dosen sebagai operator GIS. Dari sini saya mulai kenal dengan banyak NGO. Pertama saya bekerja di US aid, setelah itu mercy corp sebagai relawan untuk mendapatkan quisioner. 

Dan setelah bekerja sebagai relawan saya di kotrak melalui dosen saya untuk bekerja di JICA dengan gaji yang sangat besar buat seorang mahasiswa sebesar tiga juta rupiah pada tahun 2005. Setelah bekerja beberapa bulan di JICA saya disuruh masukkan lagi lamaran ke GTZ oleh dosen saya, Alhamdulillah saya bekerja lagi disana secara part time dengan gaji dua juta setengah juta. Nah, ketika bekerja di GTZ saya mulai dikontak kembali dengan kawan-kawan aktifis HMI untuk ikut beberapa acara. 

Saat saya berada di depan Meja Komputer mengerjakan pekerjaan GIS dikantor GTZ saya melihat foto-foto kawan-kawan di HMI melalui HP. Saya merasa seperti budak uang, masa mahasiswa yang harusnya saya gunakan untuk banyak belajar baik di kampus maupun di organisasi saya habiskan untuk bekerja untuk mendapatkan uang. Mulai saat ini saya resign dari GTZ dan kembali ke kampus dengan berbagai aktivitas baik dalam maupun diluar kampus. 

2007 Saya mulai aktif di Himpunan, saya mencalonkan diri sebagai ketua Himpunan. Namun sayang saya tidak terpilih. Lalu, di HMI saya dicalonkan sebagai ketua komisariat MIPA dan Alhamdulillah saya terpilih karena tidak banyak kandidatnya. Disini saya banyak sekali membuat berbagai kegiatan, saya sangat sibuk. Bahkan tidak jarang saya absen untuk beberapa matakuliah. 

Selain dj HMI saya juga aktif ikut berbagai kegiatan LSM, banyak sekali pelatihan, workshop dan seminar yang saya ikuti sewaktu di LSM. Saya juga sempat mewakili LSM Yayasan Insan Madani untuk ke Jakarta dan Bandung mengikuti workshop Jurnalisme Perempuan. Disana saya mulai kenal dengan media Blog, dan video editor (Ulead 9.0). Hari-hari saya full dengan berbagai kegiatan. 

2008 saya mencalonkan lagi sebgai ketua HMI Cabang Banda Aceh, namun tidak terpilih. Karena kultur di Aceh masib tidak siap untuk kepemimpinan seorang perempuan ketika masih ada laki-laki. Dan saya pun di calonkan sebagai Ketua Kohati HMI Cabang Banda Aceh. Nah, disini kegiatan saya semakin full. Namun, ditengah-tengah keaktifan saya di HMI dan disaat yang sama saya harus segera menyelesaikan skripsi saya jatuh sakit yang mengharuskan saya balik kampung ke Lhokseumawe. 

Di Lhokseumawe bukannya saya istirahat saya malah bekerja di apotik Kimia Farma Rumah Sakit PT. Arun. Disana saya berkontemplasi sambil mengerjakan tugas sebagai entri data. 
Namun, lagi-lagi panggilan HMI kembali mengusik pekerjaan saya. Karena saat ini saya masih sah menjabat sebagai ketua Kohati Banda Aceh saya mendapatkan undangan untuk mengikuti Kongres di Palembang selama satu minggu. 

Saya pun mengambil cuti dan berangkat ke Palembang dengan transit di Jakarta melalui Medan seorang diri. Memang ini bukan perjalanan saya yang pertama dengan pesawat terbang. Karena 2007 saya sempat ke Jakarta dengan rombongan teman-teman LSM. 

Pulang dari Palembang saya pun kembali resign dari Apotik Kimia Farma dengan alasan ingin fokus mengerjakan skripsi. Alhamdulillah november 2008 saya pun berhasil mengerjakan skripsi walau dengan nilai yang tidak membanggakan seperti kakak kandung saya. Itupun setelah saya dipanggil oleh dosen saya untuk saya segera menyelesaikan kegiatan perkuliahan. Dosen saya melihat saya tidak fokus lagi dikampus, terlalu banyak kegiatan saya diluar kampus. 

Selesai wisuda S1 saya pun langsung mendaftarkan diri di pasca sarjana administrasi pendidikan. Alasan saya lanjut di Administrasi adalah saya ingin kembali pada cita-cita saya sebagai Mentri Pendidikan yang telah saya declere sejak kelas dua SMU di depan Guru dan teman-teman satu kelas pada saat itu. Setelah mendaftar sebagai mahasiswa pasca sarjana saya melamar jadi dosen Universitas Serambi Mekkah di kota Banda Aceh dari rekomendasi Andika adik leting saya di MIPA yang juga anggota HMI. 

Setelah menjadi dosen disana saya melihat pasca sarjana di Administrasi Pendidikan tidak linier jika saya mau menjadi dosen tetap di Serambi mekkah jurusan teknik informatika. 

Sayapun keluar dan mencoba mengurus administrasi untuk mendapatkan beasiswa untuk kuliah ke jogyakarta di jurusan  teknik informatika. Selain bekerja sebagai dosen saya juga bekerja di KMR sebagai GIS operator untuk pemetaan wilayah yang ada di provinsi Aceh. Dalam kesempatan ini saya sempat keliling Aceh yaitu Kota Langsa, Tamiang, Singkil dan kabupaten lainnya. Nah, ketika saat bekerja disinilah saya memutuskan untuk menikah. Dan calon suami saya pada saat itulah langsung melarang saya bekerja. Hingga saat ini setelah menjadi suami saya tidak diberikan izin bekerja. 

Keempat 30 tahun - 40 tahun
Usia 29 tahun saya menikah dan 30 tahun saya Alhamdulillah melahirkan anak pertama. Disinilah pengalaman bisnis saya kembali dimulai. Awalnya saya sempat stress karena hanya di rumah saja. Untuk menghilangkan stress pada saat itu yang saya lakukan adalah menulis di buku, saya selalu mencari pulpen untuk terus menulis dan menulis. Menulis apapun yang saya ada dalam pikiran saya. Itulah cara saya untuk menghilangkan kebosanan dan stress selama dirumah. 

Tentu teman-teman bingung kenapa saya stress berada dirumah?. Boleh ditamya dengan adik-adik saya saya sangat jarang berada di rumah atau kosan. Aktifitas saya yang super padat sebelum menikah dan langsung duduk dirumah tanpa kegiatan lain selain pekerjaan domestik membuat saya terkejut dan gamang dalam menjalani perubahan yang sangat signifikan tersebut. Setelah menulis, dan membaca buku, majalah, tabloid saya mendapatkan ide untuk memberanikan diri untuk mulai action. 

Mulailah saya menitipkan aneka jajanan pasar di warung sarapan depan rumah. Hingga saat ini saya punya usaha home bakery dan kursus baking. 
Seperti pepatah katakan,  ketika murid siap guru akan hadir. Dan hal itulah yang saya rasakan saat ini ketika saya mendapat kesempatan untuk bergabung di WUBI. Saya bertekad untuk memaksimalkan proses pembelajaran yang ada di WUBI. Dan saya dapat berkontribusi untuk generasi WUBI selanjutnya. Mengekplore kemampuan saat baik dengan cara membagikan ilmu yang telah kita dapatkan. 

Ibarat air yang mengalir dan air yang diselokan. Air yang mengalir akan terus jernih karena adanya proses pergantian antara yang lama dan yang baru. Sehingga air akan terus fresh. Sedangkan air di sekokan atau genangan air jangankan terganti dengan yang baru bahkan air yang adapun akan menjadi kering dan hilang tanpa bekas kalau tidak bau dan menimbulkan penyakit. 

Passion saya sebenarnya adalah memotivasi orang lain menjadi sukses. Saya suka membakar semangat dan menggerakkan willingness orang lain agar dapat melampaui kemampuan saat itu. Karena saya melihat banyak orang yang belum memaksimalkan kemampuannya bisa jadi mereka tidak mengetahui potensinya atau mereka tidak mengetahui cara atau jalan untuk mencapai jalan sukses itu. 

Semoga ada jalan bagi saya untuk menjadi motivator yang dapat mengubah wajah Indonesia menjadi wajah yang positif, semangat dan kembali ke Tuhan tempat muara segala kekuatan dan kebesaran yang kadang banyak orang yang tidak menyadarinya. 

Selasa, 03 Desember 2019

Ide Membuka buka Kursus us Baking ng

Ide membuka kursus baking

2008

Sebenarnya jauh sebelum ini saya sudah mulai kewirausahaan di HMI. Pada saat itu saya menjabat sebagai ketua Kohati HMI cabang Banda Aceh. Pasca tsunami banyak NGO yang memberikan aneka bantuan ke Aceh. Sebagian besar dana yang terkumpul di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR)  pada zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada saat itu saya membuat dua proposal yang pertama pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG)  dan yang kedua pelatihan Kewirausahaan Untuk Mahasiswa. Disinilah ide saya untuk pengembangan kapasitas perempuan dalam menciptakan kemandirian ekonomi sudah dimulai.
Pada ssat pelatihan wirausaha untuk mahasiswa saya bagi dalam dua sesi.

Pertama sesi soft skill tentang apa itu wirausaha, bagaimana cara memulai menjadi seorang wirausaha dan hal lainnya yang bersifat teori. Sesi kedua saya memberikan praktek baking atau hard skill. Setelah mendapatkan wawasan untuk menjadi seorang wirausaha langsung kita berikan ilmu praktis untuk langsung memulai usaha.

Sewaktu duduk dibangku kuliah saya pernah menjual susu kedelai bagi teman-teman di kampus namun karena sebagai anak kost mereka jarang ada uang, karena itu mereka sering mengutang. Karena saya tidak tega menagih hutang, jangankan uang susu kedelai yang hanya lima ribu, wadah tempat susu kedelai pun tidak dikembalikan. Pada saat itu saya berjualan menggunakan wadah tupperware yang bisa ditukar ulang, jadi saya tidak menggunakan plastik. Selain agar tidak berbahaya untuk kesehatan karena plastik tidak bagus untuk menyimpan susu kedelai yang dalam kondisi panas dan juga ingin menjaga lingkungan agar zero waste. Itu merupakan pelajaran yang sangat beharga buat saya.

Selain menjual susu kedelai saya juga pernah menjual kue snack box buat teman-teman yang sering membuat acara di kampus. Saya ingat sekali waktu itu saya menjual kue dengan modal lima puluh ribu. Setelah pembayaran omset kami pada saat itu seratus ribu rupiah, saya mengerjakan proyek snack box berdua teman saya yang pada saat itu merupakan sekretaris saya sewaktu di HMI Cabang Banda Aceh.

Uang seratus ribu rupiah itu langsung kami belanjakan, lima puluh ribu saya belikan baju dan sisanya lima puluh ribu lagi kami belikan bakso pada hari itu. Terakhir modal habis untungnya pun tak bersisa. Itulah pengalaman wirausaha saya sewaktu dibangku kuliah.

2015

Lama berselang dari 2013 saya memulai usaha kembali. Sekitar tahun 2015 saya kembali ingin mengajarkan kewirausahaan kembali. Pada saat itu saya sudah membuka usaha dorayaki. Dan saya ingin mengajarkan cara membuat dorayaki. Saya sudah posting di facebook namun tidak ada yang tertarik.

Oleh karena itu saya mengurungkan niat saya. Saya berfikir, kenapa orang tidak mau belajar baking saat itu dengan saya. Setelah saya instropeksi diri ternyata penjualan saya pada saat itu belum banyak yang repeat order. Maka orang masih banyak yang belum mengetahui rasa dorayaki yang saya buat. Hingga akhirnya saya tidak lagi menjual dorayaki.

2017

Masuk tahun 2016 saya mulai jual roti dan brownis. Alhamdulillah banyak yang repeat order dan ketika saya mencoba donat isi coklat lumer penjualan semakin rame dan semakin banyak yang repeat order. Saat disitulah saya mengalami kelelahan yang luar biasa dan sampai jatuh sakit. Dalam sakit itu saya merasa hidup saya tidak lagi.

Melihat orang banyak suka donat saya. Saya berfikir gimana kalau saya sudah mati nanti, kemana orang harus cari donat saya. Dan malam itu saya bertekad untuk membuka rahasia dapur saya. Awalnya saya memberikan secara gratis namun melihat orang yang menerima resep itu tidak ada penghargaan buat saya. Bukannya saya orang yang butuh dihargai paling tidak ada ucapan terima karena telah menginspirasi untuk bisa buka usaha.

Lalu saya memberikan tarif agar walaupun mereka tidak mengingat saya lagi setelah sukses mereka telah memberikan hak saya. Alhamdulillah banyak yang berminat untuk belajar baking dengan saya bukan hanya lewat kursus offline, online pun banyak yang bergabung. Ada yang dari jawa, kalimantan hingga Papua.

2018

Meskipun saya mengajarkan usaha buat orang lain saya tetap menjalankan usaha saya di tahun ini pula saya mulai mengurus izin baik dari desa yaitu Surat Keterangan Usaha (SKU)  dari desa,izin usaha mikro kecil (IUMK) dari kecamatan dan pengurusan industri rumah tangga (P IRT).

Dan saat ini dalam pengurusan sertifikat halal dan  pengurusan Merek Hak kekayaan Intelektual (HAKI). Saya berharap selain saya mengembangkan usaha orang lain agar sukses saya juga berusaha untuk membangun usaha secara profesional.

Selain untuk motif ekonomi yang dapat memberi keuntungan secara finansial dan pasif income di usia pensiun. Saya juga ingin memberikan role model kepada mereka yang belajar di kursus baking Yulia Home Bakery. Artinya saya tidak hanya secara teori dalam memberi wawasan wirausaha kepada mereka. Tapi secara rill yang dapat di duplikasi baik dalam segi operasional dan manegerial.

2019

Dan di tahun 2019 ini merupakan babak baru dalam saya membentuk usaha yang profesional. Karena ditahun ini saya dapat bergabung di WUBI wadah dimana para pengusaha berkumpul. Tentunya ada keberkahan dari anggota group Yulia Home Bakery yang selama ini saya share kaepda mereka. Secara usaha saya belum sebaik teman-teman lain yang tergabung di WUBI. Ini merupakan karunia dari Allah karena saya sudah membagikan sebagian ilmu saya buat lainnya. Dan Allah memnalasnya dengan memberikan saya ilmu yang lebih dahsyat lagi. Harapannya saya dapat kembali membagikan ilmu yang berharga ini buat lainnya.

Motivasi Wirausaha


Motivasi Wirausaha

Motivasi menjadi wirausaha adalah kemakmuran untuk negeri. Bagaimana tidak, Indonesia saat ini berjumlah sekitar 250 juta dari total masyarakat Indonesia. Itu artinya sekian 50 persen masyarakat yang butuh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Saat ini Indonesia baru memiliki 4 persen pengusaha dari total populasi. Sehingga kita masih membutuhkan lebih banyak lagi wirausaha untuk mencapai 14 persen. Salah satu indikator negara maju adalah jumlah wirausaha sebanyak 14 persen dari total populasi masyarakatnya.

Begitu banyak usaha pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah wirausaha di negeri tercinta ini. Salah satu kegiatannya adalah yang saat ini kami jalani. WUBI yaitu inkbubator bisnis agar para wirausaha lebih profesional lagi dalam menjalankan bisnisnya.



Hidup layak dengan terpenuhinya segala kebutuhan membuat orang tidak melakukan kejahatan yang akan merusak keamanan masyarakat. Oleh karena itu para koruptor sangat dicari dan dihukumi dengan hukum seberat-beratnya?. Karena keserakahan yang mereka lakukan dapat menghancurkan tatanan sosial.

Keadilan sosial bagi masyarakat tidak akan terjadi jika terjadi ketimpangan tersebut. Buat mereka yang mengaku muslim juga ada kewajiban zakat apabila takaran rezeki dan penghasilan yang mereka dapatkan sudah mencapai takaran yang telah ditentukan.

Dalam hal ini pengusaha atau wirausaha dapat berkontribusi banyak. Selain dapat membuka lapangan pekerjaan, pengusaha juga dapat membayar pajak dan berzakat untuk kemaslahatan orang banyak. Ini adalah motivasi besar buat saya untuk menjadi seorang pengusaha. Dalam satu buku yang saya dijelaskan bahwa kerjakan apa yang kita senangi dan cintailah pekerjaan yang kita jalani.

Jika tidak lihatlah orang-orang yang akan menderita penyakit mental. Bagaimana yang dimaksud dengan penyakit mental.
Pembahasan mengenai hal ini cukup panjang jika ingin dikupas. Ini adalah sumber stress, depresi dan penyakit jiwa yang terjadi dikungkungan sekitar kita.

Oleh karena itu kita harus benar-benar mengetahui potensi, minat dan bakat yang ada dalam diri kita. Karena Allah sendiri telah menerangkan hal tersebut. "barangsiapa yang mengenal dirinya maka diq akan mengenal Tuhannya".

Bagaimana cara mengenal potensi dalam diri tentunya kita harus banyak belajar. Mengapa dalam ayat pertama yang diturunkan dalam Alquran adalah "iqra" bacalah. Bacalah apa yang ada didalam diri kita, renungkan atau bila perlu tanyakan kepada orang lain yang telah mengenal kita. Tidak ada salahnya kita mencoba banyak hal dalam menemukan feel yang benar-benar kita senangi sebagai pekerjaan atau usaha yang menjadi garis perjuangan kita.

Disini kita tidak berbicara berapa banyak keuntungan atau materil yang kita dapatkan. Karena uang dan kekayaan bukanlah satu-satunya yang dapat mendatangkan kebahagiaan dalam kehidupan seseorang.

Sebelum memulai usaha kuliner saya sempat menjalankan kegiatan nursery atau pertanaman. Awal menikah 2012 sewaktu saya belum mempunyai anak saya sempat berkebun, membeli berbagai tanaman dan mencoba untuk membudidayakannya. Saya juga sempat menjual bunga-bunga kepada tetangga. Namun, sejak saya melahirkan dan mempunyai anak kegiatan nursery saya tinggalkan karena saya sudah mulai perhatian dengan anak.

Dan membuat aneka kudapan untuk keluarga maka muncullah usaha kuliner yang sampai hari ini saya jalani. Seperti saya terangkan diatas usaha kuliner yang saya mulai sejak 2013 juga mengalami beberapa kali pergantian menu. Artinya pencarian jati diri untuk membentuk suatu branding yang orang tau tentang kita juga bukan suatu hal yang mudah.

Agustus 2019 saya mulai belajar cara membuat sabun. Apa hubungannya dengan usaha kuliner yang saya jalani selama ini? Tentu itu semua ada hubungannya. Donat yang saya produksi selalu menghasilkan minyak jelantah. Sebelum menjadikan minyak jelantah sebagai sabun, terus terang saya sempat membuang minyak jelantah ke selokan.

Ketika saya membuang minyak jelantah ke selokan ada pergolakan batin dalam hati saya. Itu adalah kegiatan pencemaran lingkungan. Apakah kita mau uang yang kita hasilkan tidak seberapa dibandingkan kerusakan yang kita lalukan terhdap alam ini.

Selain minyak jelantah saya juga mengumpulkan limbah kulit telur. Sebelum saya mengumpulkan kulit telur saya selalu membuangnya. Ketika kulit-kulit telur berada di tempat sampah, ada pergolakan batin yang terus menyesali perbuatan tersebut. Dalam hati saya berkata, pasti ada banyak manfaat dibalik kulit-kulit telur tersebut.

Hingga akhirnya saya mengumpulkannya, tidak ada kata terlambat jika kita ingin memulai perubahan. Meski saya belajar cara membuat sabun bulan agustus namun eksekusinya saya buat bersama suami bulan november setelah mendapat bantuan dana pasca pulang Bootcamp. Saya mendapatkan uang sekitar Rp. 900.000 dan itu saya jadikan modal untuk merealisasikan pengolahan limbah minyak jelantah hasil dari produksi donat.

Selain minyak jelantah dari dapur produksi Yulia Home Bakery (YHB) saya juga meminta minyak jelantah dari teman-teman yang lain. Agar minyak jelantahnya saya jadikan sabun cuci. Alhamdulillah sepanjang kami membuat sabun minyak jelantah. Ada teman yaitu bang Adrian Owner DriP Koffie untuk membuatkan sabun mandi yang terbuat dari kopi.

Tentu saja minyak yang kami gunakan bukanlah minyak jelantah yang kami buat untuk sabun cuci. Adapun minyak yang kami gunakan adalah minyak zaitun (olive oil), minyak kelapa (coconut oil) dan minyak sawit (palm oil). Semua berjalan seperti air mengalir, mengalir semua tanpa ada rencana sebelumnya.

Selain menjadi seorang Entrepreneur ada hal yang lebih menarik buat saya yaitu sosiopreneur. Antrinya adalah menjadi seorang pengusaha yang juga berkontribusi pada permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu bisnis yang untuk bidang kuliner menekankan Bahan-bahan yang segar, tanpa menggunakan bahan pengawet, dan dijamin sehat juga halal. Selayaknya seorang ibu menyiapkan makanan dan aneka cemilan untuk anggota keluarganya.

Untuk bidang kesehatan yaitu sabun homemade juga dibuat tanpa menggunakan Bahan-bahan kimia. Semua bahan yang digunakan aman untuk kulit, hanya NaoH yang digunakan sebagai alkali yang mengubah lemak menjadi sabun dan gliserin yang sangat baik digunakan untuk kulit tidak hanya orang dewasa namun juga anak-anak dan bayi sekalipun.

Bersyukurnya saya di WUBI ini saya dapat belajar kembali bagaimana dalam membangun bisnis dengan asuhan para mentor. Artinya tahun 2019 merupakan babak baru bagi usaha saya. Saya menyebutnya pada saudara-saudara saya saya kembali ke titik 0. Dimana tahun-tahun yang sudah saya lalui sejak tahun 2012 merupakan pengalaman yang sangat berharga melalui metode try and error. Alhamdulillah tahun 2019 disaat usia saya sudah 36 tahun saya mendapatkan hadiah terindah dalam hidup saya dengan bergabungnya saya di komunitas WUBI.

Tahun 2018 kemarin sekitar bulan juli hingga agustus juga merupakan keberkahan buat saya karena saya mendapatkan kesempatan untuk belajar selama satu bulan di kelas Bakery BBPLK Medan. Artinya tiap tahun merupakan kejutan buat saya mengembangkan potensi yang ada dalam diri saya. Tentu tidak lain dan tidak bukan semua ini keberkahan yang saya dapatkan semenjak saya membagikan ilmu baking dan mengajak orang lain merasakan sedikit kebahagiaan yang saya rasakan. Allah enggantikan dengan berlipat kebahagiaan yang diluar dugaan saya dan manusia lainnya.

Komunikasi merupakan hal penting dalam setiap hubungan. Begitupun komunikasi kita kepada Tuhan kita yang telah diperintahkan dalam surah Al-fatiha. "hanya kepadaKu engkau menyembah dan meminta pelJangan berhenti berharap dan memohon kepadaNya akan karuniaNya sesuai keinginan dan kebutuhanmu.

Sungguh Dia Sang Maha Segala lebih mengetahui kebutuhanmu dibandingkan dirimu sendiri. Jujur saya katakan bahwa proses belajar seperti ini sudah sejak lama saya impikan. Setamat SMA saya mengimpikan forum belajar yang mengasikkan di bangku kuliah. Ternyata impian saya bagai api jauh dari panggangan. Perkuliahan yang menoton dan tidak menginspirasi. Alhamdulillah saya menemukan forum kuliah yang membahagiakan di HMI.

Dan forum itu kembali saya rasakan saat ini sewaktu saya berada di WUBI. Kegiatan seperti ini benar-benar yang saya impikan. Semoga saya bisa memaksimalkan forum ini untuk mengembangkan bukan hanya bisnis saya pribadi namun juga bisnis para anggota group Yulia Home Bakery yang berjumlah sekitar 60 orang.

Itulah pesan titipan yang saya tuliskan di selembar kertas yang disuruh oleh coach Marioto sewaktu Asessment sebelum kegiatan Bootcamp.