Selasa, 10 Desember 2019

Entrepreneur Chalange

Entrepreneur Chalange



Setelah materi visi misi. Kami dapat materi Games Entrepreneur chalange. Jam 7 pagi kami disuruh berkumpul dilobby untuk melakukan Entrepreneur chalange tanya membawa apapun selain KTP. Pada materi ini saya benar-benar excited karena menguji nyali, belajar koordinasi dan bekerjasama dengan tim.

Banyak pelajaran yang kami dapatkan pada materi ini. Dan yang pasti tidak mungkin dilupakan oleh kelompok tiga yaitu perfecto adalah ketika saya bergelantungan di mobil bak terbuka saat mobilnya jalan. Masya allah kalau itu sangat berbahaya dan jangan pernah dicoba tanpa pengawasan orang tua.

Setelah game ini saya benar-benar lelah dan mengantuk hingga saya langsung rebahan. Dan akhirnya saya pun telat beberapa detik untuk masuk ke ruangan. Alhasil kami semua harus membayar denda dan walaupun diakhir acara kami memenangkan kembali uang tersebut sebagai hadiah lomba volli WUBI.

Dimateri ini secara pribadi saya benar-benar menchalenge mental saya bagaimana saya bisa eksis untuk dapat bertahan tanpa modal apapun. Hal yang pertama yang saya lakukan adalah komunikasi dan persuasif kepada penjual souvenir di pasar buah Berastagi untuk mengambil barangnya tanpa modal, hanya menitipkan KTP saja. Alhamdulillah saya berhasil meyakinkan mereka.

Selanjutnya saya mulai menawarkan souvenir yang saya ambil keoada para pejalan kaki yang ada di sekitar pasar buah. Otomatis mereka banyak yang tidak tertarik, karena kalau mereka mau mereka dapat secara langsung ke pasar buah untuk mendapatkannya. Artinya produk yang saya tawarkan benar-benar tidak dibutuhkan pasar.

Namun, lagi-lagi dengan komunikasi dan persuasi saya berhasil menaklukkan bapak polisi untuk membeli souvenir. Walau saya tau bapak tersebut tidak butuh sama sekali dengan produk yang saya tawarkan.
Lalu saya menawarkan lagi dengan banyak orang dan banyak yang menolak. Hinggga pada akhirnya ada seorang bapak yang membeli dua buah souvenir tersebut. Dan karena kelelahan saya mundur dan mengembalikan semua souvenir kepada penjual souvenir dan mengambil kembali KTP saya.

Ini benar-benar pengalaman yang diajarkan bagaimana ketika kita terpuruk dalam kondisi Nol bahkan minus. Bagi seorang pengusaha mental bangkit wajib dimiliki mengingat medan juangnya sangat kompleks. Kita sebagai pengusaha tidak saja berjuang dalam kondisi perekonomian negara bahkan dunia yang tidak stabil, inflasi, politik serta krisis yang dapat datang kapan saja, persaingan antar pengusaha yang telah menggurita punya banyak modal, belum lagi sesama ukm yang saling merebut pasar dan yang paling berat adalah melawan diri sendiri untuk melaksanakan komitmen, menjaga kepercayaan kostumer dan banyak lagi hal yang harus diperjuangkan untuk menjadi seorang wirausaha unggulan yang diharapkan.

Dan bagi saya ini pelatihan ini benar-benar kece banget. Kalau diluar kita harus bayar mahal untuk dapat pelatihan sekece ini. Saya pernah mendengar cerita dokter Utin Saat di Banda Aceh dulu, dia membayar seekitar lima jutaan atau lebih untuk mengikuti pelatihan untuk materi seperti ini. Walau banyak buat sebagian orang untuk menjadi seorang pengusaha tidak butuh materi ini.

Namun buat saya pribadi ini adalah pelatihan yang selama ini saya cari. Karena sesungguhnya dan sebenarnya saya hobby belajar. Dengan mendapatkan ilmu ini saya bisa mengajarkan ilmu ini kelak bagi mereka yang mau jadi wirausaha. Artinya saya sudah mendapatkan dan menjalankan pengalaman menjadi seorang peserta pelatihan wirausaha unggulan bank Indonesia.  Dan kami siap mendedikasikan diri buat negeri tercinta Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar