Rabu, 25 November 2020

Capacity Building WUBI

 Acara Capacity WUBI dilaksanakan pada tanggal 25 hingga 27 November 2020 di Hotel JW Marriot Medan

Kamis, 26 Maret 2020

Ide Usaha Lontong Sayur

Wirausaha merupakan pilihan pekerjaan kaum milenial di era global sekarang ini. Meskipun pekerjaan sebagai birokrat, guru/dosen dan lainnya masih tetap ada. Semua itu dipengaruhi banyak hal diantaranya bahan bacaan, komunitas dan cara pandang hidup masing-masing kalangan milenial.

Untuk saya sendiri sebagai alumni mahasiswa Matematika tidak pernah punya keinginan menjadi ASN namun saya pernah menjadi dosen muda di kampus swasta di Banda Aceh, dan saat ini masih ada keinginan untuk melanjutkan kembali S2 yang sempat terhenti di tahun 2010 kemarin.

Namun, saat ini saya memilih usaha sebagai kegiatan saya sehari-hari. Usaha saya saat ini adalah Yulia Home Bakery yang telah mengantongi izin IUMK, PIRT dan sedang proses legalitas label Halal dari Kementrian Agama.

Selain menjalankan usaha saya juga sering membuat video berbagai ide usaha di channel Yulia Safitri. Nah pada kesempatan ini saya memberikan ide usaha lontong sayur untuk sarapan pagi ataupun momen lebaran bagi para ibu rumah tangga.

Ibu rumah tangga pasti tidak jauh-jauh dengan urusan belanja, masak dan apa salahnya kalau sekalian dijual. Masalah resep saat ini bukan masalah lagi cukup banyak resep berseliweran baik di media sosial seperti facebook, instagram, youtube juga bisa searching di youtube.

Hanya satu modal yang dibutuhkan kemauan dan juga kesabaran dalam terus mengasah skill memasak agar layak untuk dijual untuk khalayak ramai. Ilmu wirausaha juga saat ini tinggal klik sudah banyak tips dan how to untuk menjalankan aneka bisnis rumahan.
Ini merupakan video cara membuat lontong. Ternyata setelah dicoba membuat lontong sangat mudah. Saya berharap semakin banyak ibu rumah tangga yang mulai menjalankan usaha dari rumah sendiri. Selain sebagai aktualisasi diri kita juga makin dekat dengan keluarga terutama anak-anak


Selasa, 17 Maret 2020

Roti Kukus dan Roti Bakar


Belakangan ini sedang marak usaha rokupang yaitu singkatan dari roti kukus panggang. Sebagai seorang pembuat roti saya juga mencoba membuat roti kukus, dan cara pembuatan roti tersebut saya dokumentasikan dalam channel youtube saya.
Selain roti kukus saya juga mendokumentasi cara pembuatan roti bakar atau panggang. Kebetulan semua alat sudah tersedia di rumah, tinggal menyiapkan kamera dan kuota internet yang banyak berbagai konten youtube pun dapat dibuat. Semoga ini dapat menjadi inspirasi untuk ide usaha bagi yang ingin memulai usaha.


Sehari sebelum membuat video ini saya dempat membeli roti big john yang di jual di pelataran kantor pos Deli Tua. Dan saya juga meminta izin kepada penjual untuk saya ambil videonya untuk saya masukkan kedalam channel youtube saya. Bersyukur sipenjual pun mengizinkan saya mengambil video cara pembuatannya.




Semoga saya terus konsisten dalam membuat video dan tulisan dalam blog ini agar menginspirasi orang banyak dalam memulai usaha. Tentunya cara terbaik bagi pengurangan pengangguran adalah memberikan orang alat pancingan. Semakin banyak orang yang mempunyai usaha semakin banyak pergerakan ekonomi di negara kita.


Rabu, 11 Maret 2020

Domino Bread


Awal usaha tahun 2013 dimulai dengan menjual aneka jajanan pasar, seperti bakwan, pastel, risol dll. Dagangan dijual dengan cara titip diwarung sarapan pagi. Namun itu tidak berjalan lama, alasanya karena ingin mencoba peruntungan lewat jual online.

Tahun 2014 menjual Bitterballen, berjalan hanya satu tahun dengan segala permasalahannya. Tidak punya freezer besar, repeat order kurang karena tidak cocok dengan lidah orang sumatera dan tidak tahan kalau harus dikirim keluar kota.

Tahun 2015 beralih ke Roti sobek, brownis, dorayaki dan lainnya. Namun, yang paling banyak pemesanan adalah roti sobek. Pengiriman rutin ke Lhokseumawe hampir setiap minggu, hingga kami pindah ke Garu 2 masih sering membuat roti sobek.
Tahun 2016 kami pindah rumah priduksi di Namorambe. Pada saat itu saya memutuskan tidak mau lanjut usaha lagi, karena lokasinya jauh dari angkutan umum. Sehingga membatasi aktifitas saya dalam belanja dan mengantar orderan.

Karena mau menghabiskan bahan-bahan roti baik terigu, ragi dan coklat saya membuat donat untuk dibawa pada saat arisan keluarga. Hasilnya saya foto dan saya posting di media sosial. Donatnya beberapa saya bagikan pada tetangga. Tenyata banyak yang memesan donat isi coklat tersebut. Ada tetangga saya juga ada yang menjualkan kembali atau reseller. Orderan sangat banyak dan saya juga menggunakan jasa tetangga utk membantu saya pada waktu itu.

Tahun 2017 kami pindah lagi ke Marindal. Mertua memberi kami tempat yang di depan rumah untuk dijadikan dapur produksi. Pada tahun ini juga saya mulai membuka kursus baking baik online maupun offline. Saya sangat akfif mengajar, dan produksi donat juga sangat tinggi. Kami menggunakan fb ads sebagai media promosi. Kami mengerjakan orderan berdua saja dengan suami.

Tahun 2018 kami pun mengurus legalitas usaha baik IUMK dan P IRT. Di tahun ini saya juga ikut pelatihan Bakery di BBPLK Medan selama satu bulan. Benar-benar luar biasa lelahnya di tahun ini hingga akhirnya saya mengalami depresi berat karena pada tahun ini juga saya terbagi konsentrasi, Bapk saya sakit parah di Lhokseumawe. Dan saya pulang ke Lhokseumawe selama kurang lebih satu bulan, dan sempat menjaga bapak sewaktu dirujuk ke Banda Aceh selama satu minggu.

Tahun 2019 Ayah Bapak saya meninggal. Saya sudah kehilangan semangat untuk berjualan kue lagi. Kerena kemarin saya jual kue salah satunya agar saya bisa sering-sering pulang ke Lhokseumawe. Hingga akhirnya Agustus saya mendapatkan informasi WUBI 3 dan saya pun mendaftarkan diri. Saya sangat berkeinginan belajar wirausaha secara intensif karena sebagai amunisi saya mengajar. Selama ini saya mengajar baking dan saya juga ingin mengajarkan wirausaha kepada anggota baking saya selama ini. Dan Alhamdulillah saya terpilih.



Tahun 2020 saya kembali memasarkan roti sobek dengan nama Domino Bread. Inovasi dari tahun 2015 yang lalu. Semoga saja usaha ini semakin maju dan berkembang. Selain menjalankan usaha Yulia Home Bakery saya juga mengajar Baking dan Wirausaha. Selain itu saya juga aktig sebagai blogger dan youtuber.


Minggu, 08 Maret 2020

Bolu Jadul

Sudah lama sekali ingin mencoba resep klasik yang satu ini. Namun, karena faktor selalu saja niat membuat bolu ini pupus ditengah jalan. Mertua request bolu untuk dibawa ke Malaysia pagi ini sebagai buah tangan dari Indonesia.

Biasanya mertua selalu saja belanja di cakeshop yang bertebaran di kota Medan. Namun, karena saat ini menantunya sudah punya usaha bakery, maka urusan buah tangan diserahkan kepada saya sebagai menantunya.

Awalnya saya bingung ingin membuat bolu apa. Setelah saya buka-buka buku resep koleksi saya ternyata mata saya tertuju pada resep klasik satu ini, ya resep bolu jadul. Sebenarnya saya belum pernah mencoba resep yang satu ini, jadi kemungkinan gagal sangat besar sekali.

Saya minta doa dari suami "doakan ya bang, biar bolunya sukses, soalnya ini perdana" pinta saya dengan suami. Mendengar saya berkata seperti ini, suami langsung menjawab. "kenapa ga buat kue yang biasa dibuat aja, ini waktunya mepet kalau gagal gimana, besok pagi mau dibawa" cercah suami yang khawatir kalau hasilnya gagal

Saya dengan optimis meyakinkan diri pasti bolunya berhasil. Sambil mempersiapkan bahan saya juga menyiapkan camera untuk menangkap moment perdana ini dan saya jadikan konten untuk channel youtube saya



Alhamdulillah, akhirnya bolu jadulnya berhasil dieksekusi. Semoga sanak keluarga di negeri jiran suka dengan bolu ini. Bukan tidak mungkin kami akan buka usaha di Malaysia juga nantinya. Amin

Senin, 27 Januari 2020

Tim Kerja Yulia Home Bakery

Sejak bergabung bersama wirausaha unggulan Bank Indonesia (WUBI) batch 3 Kpw Sumatera Utara seakan ada dorongan kuat untuk membenahi usaha yang telah saya rintis sejak enam tahun yang lalu.

Usaha yang dimulai tanpa perencanaan matang, kini telah mencoba berbenah baik dalam hal pencatatan arus kas masuk dan keluar, penambahan mesin mixer kapasitas home industri hingga perekrutan tim kerja.

Sebelum bergabung di WUBI saya pernah bermimpi untuk punya usaha bakery yang besar dan go global. Namun, masih pada tahapan imajinasi. Oleh para coach saya diberi banyak tantangan untuk keluar dari zona nyaman.


Yang awalnya saya produksi sebatas kemampuan saya, dan memproduksi juga sesuai suasana hati atau mood. Sewaktu di Boothcamp saya diyakinkan bahwa usaha saya harusnya dapat bermanfaat orang banyak. Merekrut tenaga kerja, memberi solusi buat konsumen, dan berkontribusi pada pergerakan ekonomi bangsa.

Saat itu, saya benar-benar merasa ditampar, karena selama ini sejak saya mulai usaha sejak 2013 saya tidak pernah berfikir sejauh itu. Tidak berhenti disitu saja, saat dipertemuan pendampingan saya juga terus didorong untuk merealisasikan impian-impian saya.

Salah satu tugas utama saya untuk dapat menjalani pendampingan adalah memiliki tim. Itu PR besar saya yang diberikan oleh para coach. Alhamdulillah, saya diberi kemudahan untuk bertemu dengan anggota tim.

Tentu ini bukan puncak keberhasilan, namun permulaan dari awal proses Yulia Home Bakery untuk bebenah. Semoga Allah terus memberikan energi positif untuk dapat bergerak kearah yang lebih baik setiap harinya hingga impian-impian itu terwujud menjadi suatu realiatas.

Sabtu, 25 Januari 2020

Snack Box

Kamu pasti sering menikmati aneka kue yang diberikan diberbagai acara, misalnya seminar, pelatihan, workshop dan arisan, bukan?. Awalnya pasti kita tidak terfikir bagaimana cara membuatnya.

Kita langsung menikmati dan cuma dua penilaian yang dapat kita berikan enak atau sebaliknya. Sejak memutuskan untuk punya usaha bakulan, tanpa direncanakan banyak orang yang memesan snack bok di Yulia Home Bakery.

Untuk kue snack box, minimal harus ada tiga jenis kue yang kita berikan agar bervariasi rasanya juga diminta sedikit berbeda  dari ketika jenis snack box tersebut.


Adapun yang diharapkan ada kue asin, manis  dan yang lainnya lagi. Pertama mendapatkan orderan snack box sedikit bingung dan rempong, maklum dimana-mana yang pertama pasti membuat kikuk. Namun, semakin sering semakin terbiasa dan malah terlalu biasa sehingga dapat mendatangkan rasa jenuh.

Saya dikenal dengan donat isian coklat lumer. Cuma, karena tidak ingin bosan dengan kegiatan itu-itu saja saya mencoba menawarkan kue lainnya. Buat teman-teman yang mau memesan snack box bisa di Yulia Home Bakery.

Jumat, 24 Januari 2020

Sabun Cuci

Alkisah dimulai sejak saya mengalami kerugian karena hampir lebih 10 kg margarin putih saya sudah expired sebelum habis digunakan untuk pembuatan donat yang merupakan usaha saya dibawah bendera Yulia Home Bakery. Awalnya saya sedih, dan berfikir keras bagaimana cara memanfaatkan margarin ini.

Disamping itu, usaha donat yang saya lakukan dengan menggunakan minyak makan untuk menggoreng donat dan menyisakan minyak jelantah yang lumayan banyak. Sebelumnya minyak goreng saya bagi-bagikan untuk keluarga. Setelah mengetahui bahayanya untuk kesehatan saya pun mencari jalan untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah tersebut.

Bagaikan gayung bersambut sekitar bulan juli 2019 saya mendapatkan pesanan asam sunti dari kak Yanti yang merupakan orang pertama memperkenalkan saya pada guru pembuatan sabun. Awalnya sebelum berkenalan dengan kak Yanti saya sudah sering googling informasi pembuatan sabun. Namun, karena bahan-bahan yang digunakan seperti NaOH yang konon katanya berbahaya membuat nyali saya ciut.

Pulang dari Lhokseumawe dan saat saya mengantarkan asam sunti pesanan kak Yanti saya diberikan tester sabun cuci yang terbuat dari minyak jelantah. Pada saat itu kak Yanti mengajak saya untuk mengikuti pelatihan pembuatan sabun homemade bersama komunitas Izzah.

Setelah saya mencoba sabunnya, ternyata sangat ampuh menghilangkan noda membandel. Dan karena memang saya butuh untuk antisipasi kerugian margarin yang telah expired dan solusi untuk minyak jelantah hasil penggorengan donat, tanpa pikir panjang saya langsung mengikuti pelatihan pembuatan sabun tersebut bersama kak Yanti.

Tak lama berselang saya mengikuti Bootcamp WUBI 3 SUMUT  yang diselengkaran oleh Bank Indonesia. Dan sepulang dari Bootcamp saya mendapatkan sejumlah dana untuk transport sebesar kurang lebih satu juta, dan itu saya jadikan modal untuk membeli bahan dan alat untuk pembuatan sabun.


Usaha ini sepenuhnya dilakukan oleh suami karena saya dari awal memang ingin fokus di Yulia Home Bakery. Dan, hingga saat ini sabun yang telah kami produksi bukan hanya sabun cuci, namun juga sabun mandi yang dapat digunakan untuk seluruh tubuh termasuk wajah.

Kami berharap usaha ini dapat memberikan alternatif kepada para konsumen tang memiliki tingkat sensitif pada sabun pabrikan. Selain menjaga alam dari limbah minyak jelantah, diharapkan usaha ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak nantinya.

Rabu, 22 Januari 2020

Pendampingan ke enam

Pasti banyak yang bergabung di Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI). Selalu setelah saya posting foto-foto kami di kegiatan wubi banyak yang menanyakan, gimana caranya bergabung di wubi.

"Banyak doa", jawab saya sederhana. Memang itulah yang saya lakukan sewaktu pendaftaran di buka. Saya yakin, saya masih sangat jauh kualitasnya dibandingkan kandidat yang lain. Usaha yang saya lakukan masih amatiran. Namun, dengan berdoa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah telah Ridhai.

Setelah di pendampingan-pendampingan sebelumnya kami telah balajar membuat bisnis plan, visi misi, struktur organisasi, job describtion, value produk dan hingga pembuatan buku dengan minimal halaman sebanyak 100 halaman. Semua itu memaksa saya pribadi untuk keluar dari zona nyaman.


Yang awalnya niat usaha saya hanya untuk mengisi waktu luang di rumah menjadi termotivasi untuk membenahi semua yang saya mulai. Saya berangkat dari titik 0 untuk berproses menjadi wirausaha unggulan. Proses ini yang tidak dapat dibayar dengan aoapun. Proses ini walau tidak mudah, dan tidak jarang membuat hati galau. Namun disinilah suatu proses metamorfosis dari seekor ulat menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah.

Kurang lebih ada enam pertemuan lagi kedepan yang dapat dan harus kami jalani untuk menjadi wirausaha unggulan. Pada pertemuan kali ini kami belajar membuat SOP. Apa itu SOP? Pasti banyak yang bertanya seperti itu. Standard Operating Prosedure, atau jika dalam bahasa Indonesaia, operasi prosedur standart.

Apakah ini perlu? Ya, bagi seorang wirausaha yang telah merasa tidak sanggup menjalankan usahanya sediri dan ingin melebarkan sayapnya. SOP sangat dibutuhkan ketika kita sudah menggunakan TIM kerja dalam usaha kita.
Kurang lebih seperti inilah bentuk dari SOP dalam suatu usaha. Ini flow chart bagian dari SOP yang dapat membantu TIM untuk mengerjakan job describtion  yang telah diberikan dengan arahan yang lebih detail.

Pada kali ini kami juga mendapatkan tugas, masing-masing dari kelompok untuk mempresentasikan flow chart beserta keterangannya kepada semua kelompok lainnya yang tidak maju.

Kelompok perfecto mempresentasikan flow chart dari usaha NICOL milik dari Kak Neni. Setelah menjelaskan alur dari proses kerja, dibuka sesi tanya jawab. Setelah itu presentasi pun selesai dan dilanjutkan dengan kelompok lainnya.



Selasa, 21 Januari 2020

Pendampingan WUBI 3

Saya lupa tepatnya ini pertemua keberapa dari 12 kali pertemuan yang telah dan akan berlangsung hingga awal April 2020. Jika tidak salah pertemuan Ke enam, karena pada saat pertemuan kelima saya absen karena dalam masa pemulihan pasca keguguran anak kedua.

Di pertemuan kali ini suasananya agak sedikit santai karena metode pendampingannya one on one coaching. Jadi peserta WUBI di wawancara satu persatu, lalu digali masalahnya apa dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan.atau tantangan yang dihadapi tersebut.

Untuk saya pribadi dalam kasus Yulia Home Bakery, tantangan yang saya hadapi adalah saya belum mempunyai TIM dalam menjalankan bisnis bakery yang sudah berjalan ini selain suami. Usaha saya jika dijalankan seperti ini tidak akan pernah bisa berkembang, kata para coachnya.

So, solusi yang kami sepakati adalah saya harus berusaha untuk mendapatkan TIM. Alasan saya tidak mencari TIM pertama saya merasa mengerjakan makanan ini bukan seperti usaha lainnya. Hati dan hati-hati adalah dua hal yang tidak bisa lepas dari usaha makanan.

Namun, karena saya benar-benar ingin berubah, sepulang dari pendampingan keesokan harinya. Saya langsung mulai cari informasi untuk merekrut TIM. Setelah kurang lebih dua minggu menunggu akhirnya saya ketemu jugs dengan calon TIM.

Minggu, 19 Januari 2020

Popcorn Brontak

Popcorn Brontak, dari namanya saja sudah sangat milineal. Wajar saja usaha ini dirintis seorang seoran anak muda yang bernama Miftah. Malah,saat ini memulai usaha ini diusia yang sangat belia 17 tahun, sungguh sangat muda bukan?

Seingat saya pada usia 17 tahun saya masih duduk dibangku sekolah yang masih sangat cupu dan belum mempunyai arah hidup yang jelas. Sanggat berbeda dengan Miftah yang diusia sangat muda, dia sudah settle dengan sebuah usaha yang saat ini omzetnya tidak dapat dikatakan muda seperti hal usianya.

Bila anda bertemu dengannya, mungkin anda tidak percaya. Ya, karena wajahnya lebih dewasa dari usianya. Saya sampai menanyakan beberapa kali "benar dek, usianya 17 tahun" tanya saya meyakinkan diri bahwa masih sangat muda.

Namun, dengan wajah ramahnya dia menjawab " kenapa kak, wajah Miftah ketuaan ya kak?" timpalnya sambil senyum-senyum sambil memegang dagunya. "iya" jawab saya polos. Melihat usahanya yang melejit saat ini saya menjadi penasaran, bagaimana bisa?

So, karena penasaran. Ketika forum boothcamp selesai, kami berkumpul dengan beberapa peserta lainnya. Saat itu saya lihat, jarum jam menunjukkan pukul 12 malam. Kami duduk di lobi hotel Grand Mutiara untuk membahas kunci kesiksesannya dalam menjalankan bisnis. Ada bebera hal yang dia ceritakan. Tepat pukul dua dini hari, karena mata saya tidak sanggup lagi maka saya undur diri untuk kembali ke kamar hotel.

Luar biasa, jika ingin digali ilmu dan pengalaman bisnis anak muda ini tidak dapat dikatan biasa. Namun, melihat latarbelakang pendidikan bisnisnya, wajar saja, dia adalah seorang alumni dari lembaga pendidikan Young Entrepreneur Academy Indonesia yang digawangi oleh Jaya Setiabudi di Kota Bandung yang telah banyak melahirkan pengusaha Milenial lainnya.

Sukses terus buat Miftah semoga dapat menjadi pengusaha sukses, dan terus berbagi ilmu bisnisnya. Jangan pernah takut berbagi ilmu, karena sesungguhnya dengan berbagi bukan bukan berarti kehilangan. Bahkan ilmu yang dibagikan tersebut akan kembali bersama teman-temannya yang lain. Semakin banyak yang dibagi semakin banyak pula dia mengajak teman-temannya sehingga kita akan semakin kaya dengan ilmu. Bukan saja dengan ilmu yang telah kita bagi, namun dengan ayah sebuah ilmu yaitu filsafat/ kebijaksaan.

Terasi Namira

Terasi merupakan usaha satu-satunya di WUBI 3. Terasi dengan brand Namira merupakan usaha pelaku UKM dari Kota Binjai. Usaha ini dijalankan oleh seorang perempuan cantik bernama Namira.

Saya sempat berfikir, kenapa dia berani memilih terasi sebagai usaha yang dia jalani. Secara terasi itu merupakan usaha yang dapat dikatakan "tidak keren" dibandingkan usaha lainnya.

Apalagi belakangan ini ada isu "ikan asin". Seorang perempuan ini sanggup dan mampu menyematkan namanya menjadi  brand dari usaha terasinya. Begitu banyak yang sebenarnya ingin saya tanyakan mengenai terasi ini. Cuma hingga saat ini belum ada moment yang pas untuk menanyakan hal tersebut.

Kak Namira merupakan anggota dari organisasi perempuan yang sudah cukup punya nama yaitu ikatan wanita pengusaha Indonesia (IWAPI). Selain aktif di IWAPI kakak cantik satu ini juga sering ikut beberapa kegiatan export di berbagai dinas.

Terasi yang ditawarkan oleh Kak Namira berbeda dengan terasi lainnya yang telah beredar dipasaran. Selain kemasannya yang elegan, harga yang terjangkau dan dari rasa juga memiliki ciri khas tersendiri.

Sewaktu saya hamil kemarin, sebelum keguguran saya sempat tidak selera makan. Namun, ketika saya buat sambal terasi dengan menggunakan terasi namira,terus terang semangat makan saya kembali lagi.

Menurut informasi dari Bang Dani pegawai Bank Indonesia. Proses pembuatan terasi namira berbeda dengan proses pembuatan terasi pada umumnya. Meskipun usaha ini masih dilakukan secara home industri, dari segi kebersihan dan kesehatan diatas usaha terasi lainnya.

Selain itu, sebagai pelanggan terasi namira, sedikit hal yang sangat mencolok adalah teksturnya sedikit lebih padat dan keras sehingga banyak juga orang yang memakan langsung lqyaknya seperti kukis.

Terasi Namira punya visi untuk dapat mengekpor terasi ke beberapa tujuan negera. Kita doakan saja, terasi namira semakin banyak dikenal banyak orang dan terasi namira dapat merekrut banyak tenaga kerja sebagai solusi dari semakin banyaknya jumlah pengangguran di negeri tercinta ini.

Sabtu, 18 Januari 2020

Dapur Umi Jamina


Dapur umi Jamina merupakan usaha bakulan yang di rintis oleh Kak Bebby. Kak Bebby merupakan pelaku UKM Deli Serdang. Selain saya, Kak Bebby, Kak Neni, Kak Nuri, Kak Irma, Ridha dan Miftah kami berasal dari Deli Serdang.

Kami merupakan para pejuang ekonomi keluarga dan juga masyarakat Deli Serdang yang saat ini mencoba beproses dalam membenahi usaha yang telah kami rintis dari awal.

Suatu kebahagiaan buat kami khususnya pelaku usaha Deli Serdang dapat bergabung di WUBI 3. Insya Allah kelak kami akan berkontribusi pada perekonomian Deli Serdang secara khususnya dan perekonomian Indonesia juga harapnya.

Pertemuan dengan Kak Bebby perawal sewaktu di rumah owner Somay Bohai Ibu Muntama sepulang dari pertemuan dari Dinas Ketahanan Pangan Deli Serdang. Suara Kak Bebby yang manjah membuat dia lebih mudah dari usianya.

Selain manjah, Kak Bebby juga suka becanda dan kadang suami saya senyum-senyum sendiri baca Whatsapp Group WUBI. Maklum hp saya hp publik ga pernah dikunci jadi siapa saja bisa akses dan tidak ada rahasia juga antara saya dan suami.

Kak Bebby kadang kala juga rada cerewet layaknya seorang ibu yang sedang menasehati anak-anaknya. Kepeduliannya kadang sering terlihat dengan gaya emak-emak.

Satu yang paling menonjol dari Kak Bebby adalah dia sangat pintar menawarkan bakulan ke siapa saja. Sikapnya yang ramah membuat orang-orang suka padanya. Pernah saya dengar dari seorang supervesor dari minuman kemasan pada saat Expo Fesyar di Hotel Adimulia "cocok kali jadi SPG" kata bapak itu.

NICOL

Nicol merupakan Brand yang digawangi oleh Kak Neni. Saya berasumsi Nicol itu singkatan dari Neni Collection. Tapi samoe tulisan ini saya layangkan, saya belum pernah konfirmasi dengan Kak Neni.

Kak Neni merupakan pelaku UKM dari Deli Serdang. Sebelum ikut WUBI saya belum pernah ketemu dengan Kak Neni. Saya melihat Kak Neni pertama kali ketika di dalam Bus saat perjalan ke Berastagi untuk acara Boothcamp.

Kami satu kelompok sejak di Boothcamp yang kami namakan perfecto. Dan itu berlangsung hingga saat ini dalam program pendampingan. Kak Neni sebelum bergabung di WUBI 3 juga telah melalui kegiatan Wirausaha Unggulan Deli Serdang (WUDS).

So, kami sering Kepoin kak Neni tentang proses atau alur ketika Boothcamp kemarin. Kadang juga Kak Neni kesal, "udah liat aja gimana nanti" jawabnya menjawab penasaran kami.

Dan, saat ini Kak Neni telah jadi coach Deli Serdang. Semoga persahabatan kami terus berlangsung hingga hayat berpisah dengan raga nantinya.

Mixer Roti

Alhamdulillah sepulang dari Boothcamp WUBI 3 di Berastagi saya di hubungi oleh supplier Mixer Roti Primex untuk dapat menjualkan mixer roti.

Sebenarnya saya sudah sangat lama menginginkan mixer roti seperti ini. Namun karena selama ini yang saya temui harganya sangat mahal, maka saya tidak dapat membelinya.

Setelah diceritakan oleh supplier kualitas dan harganya yang terjangkau. Saya langsung tertarik dan memesan langsung sebagai barang contoh buat teman-teman yang ingin membeli nantinya.

Sebelum menjual saya harus memastikan kualitas mixer agar dapat menjelaskan kegunaan mixer kepada calon pembeli. Buat teman-teman yang ingin membeli mixer roti atau donat dapat langsung mengubungi saya di
Whatsapp : 081360042312
Website :https://www.yuliahomebakery.com

Bros Mewah

Ridha Insani merupakan owner dari usaha Bros Mewah. Ridha merupakan pelaku UKM dari Dinas Koperasi Dan UKM Deli Serdang. Pertama ketemu sewaktu assesment perekrutan WUBI 3 di lantai 8 Kantor Bank Indonesia.

Saya tidak mengenal Ridha hingga kami duduk sebangku di Bus sewaktu diperjalanan sewaktu ke Berastagi untuk agenda Boothcamp.

Selain itu kami juga bergabung di satu kelompok perfecto. Banyak kisah seru kami sewaktu Boothcamp yang buat kami sering tertawa dan senyum-senyum sendiri kala mengingatnya.

Terlebih sewaktu kami ikut enterpreneur chalenge di pasar buah. Lucu dan menyenangkan walau sebenarnya pada saat itu ada ketegangan dan kekhawatiran jika kami tidak dapat apa yang kami rencanakan.

Ridha, orangnya sangat rapi berbeda dengan saya yang semerautan, sehingga terkadang terjadi gesekan antara kami berdua. Dan itu hal yang sangat saya maklumi. Karena kalau di rumah saya selalu kena tegur dengan suami karena saya tidak pernah rapi.

Semoga kami dan anggota perfecto semakin kompak dan dapat saling tolong menolong untuk chalenge-chalenge yang diberikan coach.

Kamis, 16 Januari 2020

Bakso Mak Iji


Dalam kesempatan ini, izinkan saya menuliskan kisah sukses Winda owner Bakso Mak Iji. Winda adalah salah satu pengusaha yang berhasil di rekrut sebagai wirausaha unggulan Bank Indonesia (WUBI) batch 3 di akhir 2019 lalu.

Ya, benar Winda adalah teman seperjuangan di WUBI 3. Mengapa saya katakan teman seperjuangan? Karena kami benar-benar berjuang untuk mengalahkan diri kami sendiri. Kami mencoba untuk bertransformasi untuk menuju kualitas yang lebih baik lagi. Apakah itu mudah? Tentu saja tidak.

Ada sebuah proses yang harus kami lalui bersama. Canda tawa dan juga rasa negasi dari itu bercampur, hingga kami benar-benar mensyukuri moment-moment ini yang pastinya tidak akan terulang kedua kalinya.

Kalau, Ibu Demina katakan, "the power of moment". Kita harus fokus dengan moment saat ini. Karena jika sudah terlewat satu detik saja masa itu sudah dikatakan masa lalu. Dan satu detik kedepan merupakan misteri yang tidak akan dapat kita duga, entah pun kita telah tiada.

Saya bertemu Winda pertama kali sekitar dipenghujung 2017. Kami sama-sama ikut kuliah dari google di Clapham pertokoan Center point. Pada saat ini saya sempat menanyakan sedikit tentang usahanya. Dan saya juga sempat menyimpan nomor kontaknya dengan nama Winda Bakso.

Lama tidak berjumpa, sekitar dua tahun kami bertemu kembali dalam wadah yang sama-sama memberikan pembinaan untuk UKM. Namun,bedakan disini kami lebih intens pembinaannya. Bank Indonesia benar-benar konsen dalan membi.bing kami dengan segala bantuan spirit juga moril.

Winda, orangnya sedikit pendiam. Kalau dapat diibaratkan laut  dan hutan. Winda adalah hutan yang menyimpan sejuta misteri yang kadang tidak berani saya masuk lebih dalam.

Mungkin itu ada pengaruh dari nama yang disematkan padanya. Beda Winda, beda pula Widy yang dapat diibaratkan seperti laut bebas lepas tanpa ada satu hal pun yang membuatku segan untuk menelusuri hidupnya.

Begitulah sejatinya jiwa. Berasal dari yang Satu namun bertajali dengan berbagai warna sehingga memberi gambar yang berbeda. Perbedaan adalah sunnatullah dari alam semesta untuk menggambarkan keindahanNya.

Rabu, 15 Januari 2020

Produk Unggulan Januari 2020

Selain Donat, Bolen Pisang Coklat dan Keju lumer menjadi produk primadona yang sering di order oleh pelanggan dua minggu belakangan ini.

Awal produk ini launching yaitu pada sekitar Juni 2019 di Kota Lhokseumawe. Pada saat ini mulanya karena ada siswa dari sekolah bisnis bakery minta resep bolen pisang untuk dipraktekkan di kelas offline.

Dan sejak saat itu,permintaan Bolen Pisang semakin meroket disamping Donat dan cake lainnya yaitu Rollcake dan Chiffon cake. Untuk kudapan yang satu ini, tantangannya adalah mendapatkan pisang raja yang benar-benar legit.

Selain harganya yang sedikit mahal dibandingkan pisang jenis lainnya. Pisang raja juga sangat didapatkan. Saya pernah mendapatkan orderan, dan setelah berjanji untuk diantarkan pada hari sabtu. Namun, karena pisang raja tidak ditemukan terpaksa nego waktu, untuk diantarkan dilain hari hingga pisang raja ditemukan.



Dan, karena sulitnya mendapatkan pisang raja. Sewaktu saya melihat pisang raja dipasar, saya langsung membeli padahal belum ada yang mengorder sebelumnya. Namun, ketika saya open order Alhamdulillah akhirnya ada juga yang memesan Bolen Pisang Coklat keju lumer.

Selain rasa pisangnya yang legit, kudapan ini juga sangat special dengan perpaduan rasa asin dari keju dan manis dari coklat yang kedua-duanya bertekstur lembut atau lumer.

Dilapisi dengan kulit yang berlapis-lapis membuat kudapan yang satu ini menjadi sangat diminati oleh para pelanggan Yulia Home Bakery.


Ada kotak isi 12pcs dengan harga Rp. 60.000. Dan ada juga yang kotak kecil berisikan 6pcs seharga Rp. 30.000. Semoga kami segera mendapatkan langganan untuk dapat memasok pisang raja yang legit. Sehingga kami selalu dapat menerima pesanan Bolen Pisang Keju Coklat Lumer.

Selasa, 14 Januari 2020

Aurora Rajut


Pertama kali saya melihat Kak Yeyen sangat unik. Namun,pandangan pertama saya menilai Kak Yeyen sedikit sombong, cuek atau apalah yang penting saya merasa ada batas ketika pertama kali bertemu.

Kak Yeyen merupakan owner dari Aurora Rajut. Selain sebagai pengusaha rajut, Kak Yeyen adalah seorang pengajar yang telah mendirikan LKP di Kota Binjai.

Sewaktu Boothcamp WUBI di Berastagi, kamar kami bersebelahan. Wajar kami sering ketemu. Mungkin bagi seseorang yang pendiam, tidak nyaman dengan saya yang sedikit banyak cerita.

Namun, setelah beberapa hari di Boothcamp kami menjadi dekat. Bahkan,Kak Yeyen hampir menangis ketika dia menceritakan masalahnya.

Semakin, lama kenal Kak Yeyen semakin saya faham kalau dia seorang yang gigih,terbukti dia tidak pernah absen untuk setiap acara yang diselenggarakan Bank Indonesia.

Dan lebih hebatnya lagi walau rumah Kak Yeyen jauh dari Kota Medan, Kak Yeyen selalu orang yang pertama hadir di kelas. Selain itu, Kak Yeyen sangat vulgar kalau lagi becanda. Kadang saya terkejut melihat Kak Yeyen bila sedang becanda dengan tulang-tulang yang ada di kelompoknya 😁

Ya, begitulh kami 30 orang. Memiliki sifat yang unik-unik. Semua mempunyai kesan dan cerita tersendiri di hati saya.

Tentu moment-moment ini akan menjadi kisah klasik untuk masa depan. Sebuah keluarga besar yang berada di bawah koordinir Bank Indonesia. Sebuah kesyukuran kepada Rabbul Izati yang telah mempertemukan kami dalam ikatan Wirausaha Unggulan Bank Indonesia.


Senin, 13 Januari 2020

Dapur Bunda

Dapur Bunda yang di gawangi oleh Kak Morin bukan dikatakan usaha kecil. Usaha Kak Morin sudah cukup mapan kalau tidak dapat dikatakan Bonafit. Bagaimana tidak usaha yang baru dijalani tiga tahun telah memiliki izin baik iumk dan label halal yang sudah lengkap. 

Belum lagi berbicara tim yang sudah auto pilot tanpa harus ada ownernya, para tim telah menjalankan job desk nya masing-masing. 

Awal bertemu Kak Morin di Festival Syariah di Hotel Adimulia, dengan jilbab pink Kak Morin terlihat sangat exclusive. Apalagi terlihat bergabung dengan para pengurus IPEMI yang terlihat berbeda dengan peserta lainnya. 

Namun,  setelah kenal dekat, apalagi lagi kami satu kelompok di WUBI, ya perfecto. Kelompok kami memang sangat perfect untuk masalah kekompakan. Terutama dalam mengerjakan Home Fun, kami saling mengisi satu sama lain. Agar kelompok kami tidak kena denda. 

Berbicara denda, kami jadi ingat sewaktu hari kedua Bootcamp kelompok kami perfecto kena denda 600 ribu karena ulah saya seorang. Telat cuma satu menit, kami langsung kena sangsi peraturan forum sewaktu di Boothcamp. 

Dan itu merupakan pelajaran buat kami agar kami dapat menjaga kelompok kami dari denda lagi. 

Kak Morin salah seorang yang sering saya kunjungi. Karena saya selalu ke rumah Kak Morin untuk mengambil minyak jelantah sebagai bahan utama selain NaOH untuk pembuatan sabun cuci. 

Walau awal ketemu Kak Morin terlihat exclusive ternyata setelah kenal lebih dekat ternyata dugaan saya salah. Kak Morin adalah sosok sosialita jaman now yang peduli dengan sesama. 

Terbukti, di komunitas WUBI 3, Kak Morinlah sosok utama penggerak donasi buat teman-teman yang tertimpa musibah. Kak Morin juga sangat perhatian untuk masalah "kampung tengah" teman-teman kalau lagi kena tugas jaga pameran. 

Semoga usaha Dapur Bunda yang telah dirintisnya semakin berjaya untuk selamanya.


Dodol Sejahtera

Kali ini saya akan membuatkan tulisan mengenai Dodol sejahtera di dirikan oleh sepasang suami istri Bang Rohim dan Kak Rita. Walaupun yang resmi mengikuti WUBI adalah Kak Rita, namun di pendampingan lebih sering di hadiri oleh suaminya yaitu Bang Rohim.

Pasangan inj memang sedikit unik. Dominasi sang istri sangat jelas terlihat. Kak Rita memang dari awal saya ketemu pada saat Asessment WUBI sangat vokal dan menonjol. Sangat terlihat kalau dia seorang orang organisasi.

Benar saja, Kak Rita sama seperti saya, kami sama-sama alumni HMI. Kalau saya dari HMI Cabang Banda Aceh, Kak Rita Cabang Medan. Selain aktif di berbagai organisasi, Kak Rita juga aktif di salah satu partai politik.

Pantas saja, kesibukan Kak Rita diatas dari kami-kami warga WUBI 3 lainnya. Wajar kalau suaminya mengisi kekosongan dari Kak Rita. Beruntungnya Kak Rita mendapatkan suami yang legowo dengan segala aktifitas di ruang publik.

Berbeda dengan saya, yang dari awal sudah di cabut SK dari  organisasi yang telah membesarkan saya. Namun, Insya Allah, saya akan tetap mengabdi kepada HMI dengan cara yang berbeda.

Saya, sering menanyakan kepada Kak Rita, jaringan, seperti Dinas perdagangan dan lain sebagainya namun, suami saya meminta agar saya fokus di Bank Indonesia. Memang penyakit orang organisasi adalah melebarkan sayap kemana-mana sehingga kehilangan fokus.

Alhamdulillah saya selalu di ingatkan oleh suami untuk fokus. Kalau ketemu Kak Rita banyak sekali hal yang saya tanyakan, kami pernah satu kamar waktu ikut pelatihan Packing dan Branding, sangkin banyaknya cerita kami sampe terlambat masuk forum.

Sabtu, 11 Januari 2020

Izbil Donuts

Nah, kali saya akan memberikan Testimoni kepada Kak Nuriyah sebagai owner Izbil Donuts. Aku sudah lama mengenal Kak Nuri, sebelum berjumpa di Gedung Paud, setia budi kami sudah berteman di media sosial.

Terus terang aku banyak belajar dengan kakak imut yang satu ini. Bagaimana tidak selain aktif sebagai bakulan, dia juga pendiri dari MCC atau singkatan dari Medan Culinary Club.

Pertemuan kedua kami setelah di gedung Paud adalah di acara Pelantikan APJI. Biar imut kakak yang satu ini sangat aktif diberbagai kegiatan. Pertemuan selanjutnya di gedung RRI dan di kantor dinas koperasi deli serdang.

Di Dinas ketahanan pangan juga kami sering ketemu, hingga akhirnya bersama-sama di Wirausaha unggulan bank Indonesia (WUBI)  batch 3. Usaha kami kurang lebih sama, donat, roti, cake dan kue basah lainnya.

Namun, meskipun usaha kami sejenis, kami tetap saling sharing. Karena kami yakin rezeki kami telah ditentukan oleh Sang Khalik. Semua itu dibuktikan dengan kegigihan kami dalam menjalankan usaha ini.

Nikmati prosesnya, karena hasil tidak pernah mengkhianati hasil. Kak Nuri menjalankan usaha bersama suaminya. Layaknya couplepreneur mereka sering sekali berdua kalau mengikuti berbagai event.

Walau sesekali mereka saling mengisi di berbagai tempat, suami di tempat A dan si istri di tempat B. Benar-benar pasangan yang serasi. Semoga Izbil Donuts terus berkembang dan dapat berkaloborasi bersama Yulia Home Bakery nantinya. Amin.

Pempek Nabil


Testimoni untuk Widya owner Pempek Nabil

Saya mengenal kak Widy dari seorang teman pengusaha Risol di Kota Medan. Penasaran saya langsung chatingan untuk memesan pempek nabil pada saat itu. Dan kami pun langsung ke rumah kak widy, setibanya di rumah kak widy, saya terkejut ternyata yang chatingan dengan saya ternyata bukan kak widy sebagai ownernya namun admin toko onlinenya.

Saya pun penasaran gimana wajah kak widy, saya tanyakan ke asisten rumah tangganya sewaktu saya masuk ke dapurnya. Foto owner pempek Nabil yang mana ya kak? Tanya saya

"Oo, kakak itu ga suka di foto" terangnya. Membuat saya tambah penasaran dengan owner Pempek Nabil. Lalu, pulang membeli pempek saya langsung stalking facebook admin tersebut untuk mencari tau siapa ownernya tersebut.

Akhirnya ketemulah facebook owner pempek nabil dengan nama Widya Pempek Nabil. Dan saya mulai berteman di dunia maya. Saya kepo dengan usahanya.

Hingga akhirnya sewaktu, jumat sore dua hari sebelum keberangkatan ke Berastagi untuk ikut Bootcamp saya melihat wajahnya, dan sangat ingat fotonya tidak jauh beda dengan wajah aslinya.

Saya deg-degan, kalau kak widy laki-laki pasti orang sudah mengira saya naksir, padahal saya kepo dengan usahanya yang kece badai masih jauh dari Yulia Home Bakery.

Dan sewaktu di Bootcamp saya sering pepetin kak widy untuk share ilmu-ilmu managemen bisnis yang dia jalankan saat ini. Saya pingin duet mau untuk menjalankan usaha, berkaloborasi dengan Pempek nabil.

Usaha kami kebetulan sejenis dalam bentuk frozen. Semoga saya bisa meng-ATM kan usaha emak mungil yang satu ini.

NB. Balas Testimony utk Yulia home bakery mak🙏

Jumat, 10 Januari 2020

Literasi Finansial




Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan penekanan mengenai pentingnya inklusi finansial sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari literasi finansial.

Pengertian inklusi finansial sendiri adalah sebuah proses yang menjamin kemudahan akses, ketersediaan, dan penggunaan sistem keuangan formal untuk semua individu.

Literasi finansial tidak hanya berbicara flatform yang digunakan. Kesenjangan akses teknologi informasi antara perdesaan dan perkotaan tentu tidak dapat dihindari.

Terlepas dari itu, sebagai wirausaha berbicara literasi finansial berarti berbicara bagaimana para wirausaha dengan disiplin melalukan pencatatan antara arus kas, baik kas masuk maupun kas keluar.

Banyak diantara wirausaha pemula yang tidak melalukan ini. Bahkan jika ingin lebih rinci lagi akan dibuat buku besar, nerasa dan hal lainnya terkait dengan ilmu akutansi. Namun, karena keterbatasan akan literasi finansial sebagian dari para wirausaha unggulan mengabaikannya.

Saya pribadi sangat terbatas mengenai pencatatan keuangan di usaha yang sedang saya jalani, yaitu Yulia Home Bakery.
Oleh karena itu, materi ini merupakan materi yang sangat menjadi perhatian saya dalam pembenahan usaha saya kedepannya.

Saya berangkat dari usaha yang dilakukan seorang ibu rumah tangga tanpa ada perencanaan. Motif ekonomi awalnya hanya sekedar melepaskan kepenatan dari rutinitas domestik.

Seiring dengan perkembangan waktu, ada proses yang pembelajaran dan saya ingin usaha ini dapat dijalankan secara serius dengan aturan bisnis profesional.

Maka, menjadi PR saya untuk memahami materi literasi finansial lebih baik lagi

Temukan Potensi Dirimu



Pasti semua dari kita memiliki potensi atau sering disebut bakat dalam diri. Namun, banyak diantara kita tidak menemukan apa potensi yang ada di dalam diri kita. Tidak jarang orang lain yang dapat melihat potensi yang sebenarnya tanpa kita sadari.

Namun, potensi atau bakat tidak bersifat statis. Potensi atau bakat sangat dinamis, berkembang dan bahkan dapat dilatih.
Dalam komunitas WUBI ini para coach dan sebagian teman-teman mengatakan kalau potensi saya adalah menggembleng orang lain. Dalam artian saya lebih cocok mengajar daripada menjadi wirausaha.

Ya, benar itu saya akui dari masih kecil saya memang senang menua guru. Mengajarkan orang lain berbagai hal yang saya ketahui, baik itu komputer, matematika, jurnalistik ataupun memotivasi orang lain untuk dapat menjadi seorang pengusaha, Itu saya sadari.

Namun, dalam konteks saya bergabung disini selain saya ingin mendapatkan ilmu wirausaha yang akan saya bagikan buat orang lain. Saya juga ingin memiliki usaha bakery yang dijalankan dengan profesional dan dapat di contoh oleh para anggota group Yulia Home Bakery atau saya menyebutnya Sekolah Bisnis Bakery.

Ada suatu kebanggaan bagi saya menjadi role model bagi mereka dalam membangun usaha. Saya ingin mengalami langsung bagaimana perasaan dalam membangun usaha.

Dan dalam kesempatan ini saya akan menuliskan beberapa strategi bagi para pembaca yang ingin memulai usaha dari 0.

Internet Marketing


Salah satu materi yang disampaikan pada saat Bootcamp Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI)  Batch 3 di Hotel Mutiara Berastagi adalah Internet marketing atau sering juga dikatakan digital marketing. Materi ini sudah lama saya dengar. Bahkan sejak duduk di bangku kuliah saya sering membaca materi ini. 

Sebagai seorang alumni mahasiswa matematika bidang komputasi tentu sangat akrab dengan internet. Pada saat semester satu atau dua saya udah sering buat website sendiri dengan aplikasi front page dari Ms. Office. Bahkan saya juga sudah mendaftar di domain free, saya lupa apa nama domainnya. 

Bagi saya internet suatu kebutuhan sedari dulu. Saya masih ingat sewaktu saya surat-suratan dengan banyak teman. Tidak sabar menunggu balasan email. Sebagai mahasiswa saya tau, tempat-tempat yang menyediakan internet gratis. Pertama di perpustakaan universitas Syiahkuala dan yang kedua di perpustakaan Wilayah. Saya selalu pergi sendiri ke perpustakaan selain membaca buku juga mencari internet gratis. 

Namun, saat ini kami di WUBI banyak belajar bagaimana cara menggunakan internet untuk marketing baik dari website atau blog juga media sosial baik facebook, instagram, whatsapp dan juga Youtube. Pemanfaatan internet ini lebih di specifikkan lagi untuk memasarkan produk. 

Tentu ilmunya lebih berkembang dari dari ilmu sewaktu dibangku kuliah. Namun, karena saya hobby belajar dan dari dulu akrab dengan internet. Materi ini menjadi lebih menarik dan cepat saya kuasai. Hanya saja dalam pelaksanaannya masih kurang disiplin sehingga kurang optimal dalam membangun usaha yang lebih profesional. 

Dalam materi ini juga sangat berkaitan dengan Copywriting yang akan menjelaskan bentuk tulisan yang akan digunakan sebagai iklan atau promosi agar para pembaca tidak merasa dijuali dari produk kita. 

Ini lebih menarik lagi karena berkaitan dengan ilmu menulis. Tidak rugi saya mengikuti kuliah selama satu tahun di Muharram Jurnalisme College sewaktu selesai dari matematika. Saya juga pernah bekerja di Radio sebagai pembawa acara, pembaca berita dan juga sebagai wartawan radio. 

Ada benang merah antara pengalaman saya sewaktu sekitar 15 tahun yang lalu. Ini membuat saya semakin bergairah dalam mewujudkan impian saya menjadi pengusaha bakery sukses yang juga memiliki sekolah bisnis bakery nantinya. Semoga Ilahi Rabbi memudahkan jalan kami. 

Kamis, 09 Januari 2020

Target Pasar

Selama ikut program wirausaha unggulan bank Indonesia, aku kok jadi rajin nulis ya? Ini pasti efek dari Home Fun menulis Buku 100 lembar. Jadi apa-apa semuanya pingin jadi tulisan biar dapat 100 lembar halaman.


Selain ikut program WUBI, aku juga lagi ikut kuliah online dari Sekolah Bisnis Online (SBO) yang diasuh oleh Muri Handayani. Kali ini aku ikut kelas internet marketing, ini merupakan kelas kedua setelah kelas utama yang aku ikut pada bulan april 2017.

Kok, ga cukup-cukup sih belajarnya? Kan udah sarjana?. Kalau ada yang nanya gitu, maka aku jawab hobby aku belajar, yang bayar aja aku ikut apalagi ada yang gratis. Jika yang offline aja aku ikut apalagi yang online.


Nah, ceritanya aku lagi dapat tugas dari SBO. Tugasnya adalah buat target pasar. Dalam target pasar kita harus menentukan produk apa yang ingin dipasarkan. Yulia Home Bakery punya banyak produk, namun kali ini aku memilih donat sebagai produk yang akan dipasarkan.


Setelah memilih produk maka langkah selanjutnya adalah memilih kemasan yang digunakan untuk produk yang akan dipasarkan. Dalam hal kemasan aku belum konsisten, aku masib menggunakan mika atau karton untuk kotaknya. Aku berencana mencetak kotak karton seperti Donuts JC* yang kemasan mininya jika aku punya rezeki nanti.

Ada dua cara untuk memasarkan Donat YHB, yang pertama offline. Untuk Offline kami bekerja sama dengan Koperasi Bank Indonesia, juga cafe Maidani. Selain Offline tentu menggunakan cara Online dengan menggunakan Media Sosial. Selain medsos kami juga bekerja sama dengan transportasi online seperti Gojek dan Grab.

Untuk gender kami memilih laki-laki dan perempuan yang berusia antara 20 - 35 tahun. Dengan tingkat perekonomian menengah. Lokasi medan,mempunyai hobby makan. Dan mempunyai gedget dan sering online.

Adapun sosial media yang digunakan adalah facebook, fanpage, instagram, whatsapp, google bisnis dan youtube.

Keripik Kentang

Sejak menikah aku seperti mendapatkan ilham dari Sang Empunya Ilmu yaitu Rabbul Izzati. Mungkin bagi sebagian teman-teman yang mengenal aku sebelum menikah, aku adalah seorang aktivis yang padat sekali aktivitas diluar rumah. Bahkan aku sering makan di warung karena hampir tidak pernah masak. Dah tidak ada juga keinginan untuk bisa masak ini itu karena tidak pernah terbayangkan oleh ku.

Aku, suka sekali keripik kentang. Segala merek keripik kentang aku suka, namun kalau kentang rebus atau kentang goreng tidak begitu suka,walaupun kalau ada ya mau juga. Namun, saat ini aku kalau mau makan keripik kentang pasti buat sendiri. Saat ini aku sebagai ibu rumah tangga, non stop 24 jam di rumah. Pernah kadang satu harian selangkah kakipun tidak keluar dari pintu gerbang rumah.

Dan, hal ini tidak pernah terbayang olehku jauh sebelum aku menikah. Dalam gambaran aku, jadi jadi seorang wanita karir yang sangat sibuk, anak dibawa ke tempat kerja, karena memang dari awal jauh sebelum menikah aku ingin selalu dekat dengan anak. Dalam pikiranku aku membawa asisten untuk ikut bersamaku agar dapat menjaga anak ketika aku lagi ada keperluan.

Namun, manusia hanya bisa berencana Allah juga yang menentukan segala. Diawal pernikahan aku sedikit tertekan karena waktu itu adalah masa transisi aku berubah, dari seorang perempuan jalanan menjadi perempuan rumahan. Satu hal yang membuat aku coolin down saat itu, yaitu menulis. Dengan menulis aku dapat menurunkan gejolak dalam diri ini yang seakan tidak terima dengan keadaan. Aku menulis apa saja disebuah buku. Aku sering kecarian pulpen sewaktu lagi menyusui Ali saat itu.

Sejak menjadi ibu rumah tangga aku mulai masak apapun,berbagai majalah aku beli, Googling di internet untuk memperkaya ilmu perbakingan juga masakan berbagai menu. 2013 merupakan cikal bakal aku menjadi Yulia dengan wajah baru, Yulia yang penuh dengan imajinasi aneka makanan. Bukan Yulia yang ingin duduk di kursi senayan.

Yulia saat ini adalah Yulia owner dari Yulia Home Bakery. Bukan Yulia yang ingin mendirikan CyberScience Internasional College. Kalaupun mendirikan sekolah aku akan mendirikan Sekolah Bisnis Bakery. Sungguh berubah 180 derajat. Kalau kamu teman aku jaman baheula apa penilaian kamu pada aku antara aku yang dulu dan aku yang sekarang???

Namun, satu yang aku belum berubah. Lue jual gua beli.

Selasa, 07 Januari 2020

Baking Class


Sebagai seorang pengusaha, saya ingin mengajak orang lain menjadi pengusaha seperti yang saya lakukan. Secara hitungan ekonomi saya mengurangi pasar untuk produk saya karena harus berbagi dengan peserta kursus saya. Namun, secara pribadi itu membuat saya terus memperbaiki diri dan termotivasi ketika saya lelah dalam menjalankan usaha.


Secara saya memiliki karakter moody. Mood saya cepat sekali berubah, dengan melihat siswa saya bergeliat, saya mendapatkan dorongan kuat untuk maju lagi. Hingga akhirnya saya bertemu komunitas WUBI yang dengan intens memantau perkembangan usaha kita hingga benar-benar establish.


Namun, passion saya sesungguhnya memang mengajar, itu tidak dapat dihilangkan sama sekali. Oleh karena itu pengajar dan pengusaha dua hal yang menjadi fokus saya saat ini. Banyak orang yang menyarankan untuk memilih antara mengajar atau usaha. Namun, hingga saat ini saya belum bisa memilih antara keduanya.

Namun, saya ingin membangun managemen usaha dengan profesional. Dan juga sekolah bisnis bakery secara perlahan sambil membenahi managemen yang lebih baik lagi. Semoga manfaat saya dalam membangun bisnis ini dapat dirasakan oleh orang banyak dengan merekrut banyak karyawan. Dan selain itu saya juga dapat membangun sekolah bisnis bakery yang dapat menciptakan pengusaha-pengusaha baru.

Hal itu mungkin sulit namun bukan hal yang mustahil. Sekolah Bisnis Bakery dapat dibangun disamping Usaha Bakery. Saya yakin dengan keyakinan penuh, ketika niat kita baik maka Allah akan memberikan pertolonganNya dengan cara yang tidak disangka-sangka. 


Namun, memang usaha lebih extra untuk mewujudkannya.Semoga Sekolah Bisnis Bakery dan Yulia Home Bakery dapat jalan bergandengan tangan, amin ya rabbal alamin