Selasa, 03 Desember 2019

Profil Usaha

Profil Usaha





Profil Usaha

Saya Yulia Safitri Owner Yulia Home Bakery memulai usaha bakulan rumahan sejak tahun 2013. Motivasi awal saya Memulai usaha hanya sekedar untuk mencari kegiatan sampingan selain kegiatan domestik sebagai ibu rumah tangga. Background saya sebagai alumni mahasiswa MIPA Matematika sangat sedikit mengenai Entrepreneur atau bagaimana caranya memulai bisnis yang benar. 

Pada awal usaha saya menjual bakwan, risol, pastel dan jajanan pasar lainnya yang saya titipkan pada warung sarapan pagi di depan rumah kami tinggal. Harga jual kue-kue tersebut hanya Rp. 500/pcs. Artinya omset yang saya dapatkan sangat sedikit pada saat itu sekitar Rp. 15.000/hari, bahkan bisa lebih sedikit dari itu jika kue-kue yang saya titipkan tidak habis terjual. 

Kondisi tersebut saya lalui sekitar 1 tahun. Tahun 2014 saya mulai mengganti produk saya yaitu bitterballen dengan sistem penjualan online yang saya pasarkan lewat media sosial yaitu facebook awalnya.

 Namun bertahan hanya satu tahun karena tidak banyak yang repeat order. Alasan mereka produk yang saya jual tidak familiar dan aneh dilidah orang Sumatera. Lalu tahun 2015 saya mulai mengganti produk lagi, saya mulai menjual roti dan cake, Alhamdulillah produknya sering repeat order dan kami sempat pindah rumah produksi ke Medan Garu 2 karena lebih mudah diakses. 

Hinggga akhir tahun 2016 saya mulai menjual donat dengan menggunakan reseller pada saat itu penjualan membludak hingga akhirnya saya tidak sanggup menerima orderan karena saya sakit karena kelelahan.

 Awal 2017 saya mulai membuka kelas baking, pada saat itu saya tidak hanya menjual donat namun saya mengajarkan banyak orang baik secara online maupun offline. Filosofi saya mulai mengajarkan baking class yang pertama saya tidak sanggup lagi menerima orderan karena saya melakukannya sendiri, yang kedua saya ingin orang lain khususnya Ibu Rumah Tangga (IRT) juga memiliki usaha yang seperti saya lakukan untuk menambah income mereka.

 Dan kegitan baking class masih berjalan hingga saat ini. Alhamdulillah meskipun mengajar baking class, usaha saya tetap saya jalankan hingga akhirnya tahun 2018 saya membuat izin IUMK dan P IRT. Dan saat ini saya sedang mengusulkan label halal yang difasilitasi oleh Bank Indonesia.
Kedepannya saya ingin mengembangkan usaha Yulia Home Bakery menjadi lebih profesional dengan merekrut karyawan yang dapat membantu usaha ini lebih besar lagi. Memiliki pabrik roti dan donat yang nonstop 24 jam.

Ada cerita dibalik usaha yang dilakukan selama. 24 jam. Saya terinspirasi dengan suasana terang benderang meskipun pukul satu dini hari bahkan jam empat pun masih terang benderang. Saya sangat bahagia dengan suasana seperti itu. Namun, sayang itu suasana di rumah sakit ruang IGD. Awalnya saya berfikir apakah usaha saya cocok superti itu? 

Ternyata beberapa bulan kemudian saya bertemu teman yang punya usaha cake beroperasi selama 24 jam, dengan tujuan menjaga kesegaran produk yang akan dijual. Dan saya pun bersemangat mendengarnya karena usaha saya juga bisa seperti itu. Selain pabrik roti saya juga ingin mempunyai cafe seperti jc* atau dunk**. Konsep coffee and buns sangat tepat untuk tempat santai. 

Konsep cafe dengan live musix, books review, teater dan dance sangat cocok jika terkoneksi dalam satu wadah. Tempat yang tidak hanya memberikan makanan bagi raga namun juga akal dan jiwa. Saya berada penting dengan kedekatan emosial. Banyak pelanggan dan peserta kursus yang curhat dengan masalah mereka. Berempati dan memotivasi mereka untuk keluar dari masalah mereka membuat saya happy. 

Memang sebenarnya dari SMA saya suka denga buku-buku personality, psikologi dan motivasi. Maka karena itu saya sangat beban jika bertemu dengan orang yang mereka tidak mau tersenyum, menyapa dan beramah tamah. Justru saya sangat welcome jika orang-orang yang saya temui murah senyum, ramah dan supel. Rasanya seperti satu frekuensi sehingga saya nyaman bersamanya. 

Maka selain usaha penjualan donat saya membuka kursus baking. Karena pada saat mereka belajar baking, kami sering berkomunikasi secara lebih intens. Malah kadang hubungannya sudah seperti kakak adik, saling nasehat menasehati. Mensupport dan menguatkan. 

Mungkin karena itu saya juga ingin duduk di kursi legeslatif yang bisa dekat dengan masyarakat. Mewakili kepentingan dan berbaur dengan masyarakat luas dalam membangun peradaban dan kemajian buat negeri. Namun saya fikir semua itu harus diawali dengan sebuah karya. Jangan sampai kita terjebak pada misi memperkaya diri dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat. 

Semoga setiap langkah yang saya lakukan dapat membentuk sebuah gambaran yang lebih jelas atas mimpi-mimpi saya kelak. Ibarat sebuah puzzle besar harus disusun dengan tiap kepingan puzzle, biar kecil namun semakin memperjelas gambar yang terbentuk. 


Tentu Allah akan memberikan atas apa yang telah kita usahakan. Siapa yang menabur maka dia yang akan menuai. Dan setiap proses yang akan kita jalani tidak akan pernah mengkhianati hasil. Jalani saja tugasmu, maka yang dilangit akan memberikan hakmu. Tak akan lari gunung dikejar, kalau rezeki tak kemana. Santai bukan berarti tak serius. Lambat bukan berarti tak sampai. Alon-alon asal klakon baik juga untuk diamalkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar