Senin, 13 Januari 2020

Dapur Bunda

Dapur Bunda yang di gawangi oleh Kak Morin bukan dikatakan usaha kecil. Usaha Kak Morin sudah cukup mapan kalau tidak dapat dikatakan Bonafit. Bagaimana tidak usaha yang baru dijalani tiga tahun telah memiliki izin baik iumk dan label halal yang sudah lengkap. 

Belum lagi berbicara tim yang sudah auto pilot tanpa harus ada ownernya, para tim telah menjalankan job desk nya masing-masing. 

Awal bertemu Kak Morin di Festival Syariah di Hotel Adimulia, dengan jilbab pink Kak Morin terlihat sangat exclusive. Apalagi terlihat bergabung dengan para pengurus IPEMI yang terlihat berbeda dengan peserta lainnya. 

Namun,  setelah kenal dekat, apalagi lagi kami satu kelompok di WUBI, ya perfecto. Kelompok kami memang sangat perfect untuk masalah kekompakan. Terutama dalam mengerjakan Home Fun, kami saling mengisi satu sama lain. Agar kelompok kami tidak kena denda. 

Berbicara denda, kami jadi ingat sewaktu hari kedua Bootcamp kelompok kami perfecto kena denda 600 ribu karena ulah saya seorang. Telat cuma satu menit, kami langsung kena sangsi peraturan forum sewaktu di Boothcamp. 

Dan itu merupakan pelajaran buat kami agar kami dapat menjaga kelompok kami dari denda lagi. 

Kak Morin salah seorang yang sering saya kunjungi. Karena saya selalu ke rumah Kak Morin untuk mengambil minyak jelantah sebagai bahan utama selain NaOH untuk pembuatan sabun cuci. 

Walau awal ketemu Kak Morin terlihat exclusive ternyata setelah kenal lebih dekat ternyata dugaan saya salah. Kak Morin adalah sosok sosialita jaman now yang peduli dengan sesama. 

Terbukti, di komunitas WUBI 3, Kak Morinlah sosok utama penggerak donasi buat teman-teman yang tertimpa musibah. Kak Morin juga sangat perhatian untuk masalah "kampung tengah" teman-teman kalau lagi kena tugas jaga pameran. 

Semoga usaha Dapur Bunda yang telah dirintisnya semakin berjaya untuk selamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar