Senin, 06 Januari 2020

Chalange Menulis Buku


Tidak lama waktu yang ditakutkan akan tiba. Deadline pengumpulan buku sebanyak 100 lembar akan segera tiba. Banyak teman-teman yang mulai sibuk karena satu hurufpun belum tergores dikertas putih yang tak berdosa.

Satu per satu mulai menghubungi saya, karena saya jauh-jauh hari sudah menyicil tulisan, karena saya tidak sanggup menulis 100 lembar dalam waktu satu minggu. Saya minta izin suami untuk intens pegang gawai selama penulisan, karena laptop saya lagi diperbaiki.

Banyak cerita dari teman-teman, banyak sekali ide yang ingin mereka tuliskan. Namun karena kesibukan mereka tidak sempat untuk menulis. Ada juga diantara mereka yang tidak tau harus mulai dari mana.

Pengalaman saya menulis skripsi sewaktu S1 kemarin, tuliskan aja apapun dan konsultasikan ke dosen. Agar dosen ada kerjaan untuk mengkritik tulisan kita. Kalau tidak ada tulisan bagaimana dosen mau menilai benar atau salah.

Memang budaya menulis di masyarakat Indonesia sangat rendah. Jujur, saya kalau tidak mendapatkan tugas dari Tim Coach Imuts Pelatih Indonesia, saya pun tidak menulis. Budaya menulis sangat serat dengan budaya membaca. Sangat mustahil dan agak sulit untuk kita menulis, jika kita jarang membaca buku.

Maka langkah awal yang saya lakukan ketika mendapatkan tugas menulis buku adalah membaca buku sebanyak-banyaknya. Namun, memang saya tidak terlalu sibuk seperti teman-teman lainnya yang usahanya sudah besar. Usaha saya masih sangat santai dan oleh karena itu saya memiliki cukup waktu untuk menulis. Saya berharap dapat melanjutkan lagi ke jenjang megister agar saya dapat chalange menulis Tesis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar